BERITAMAGELANG.ID - Mantan penyanyi yang kini dikenal sebagai inspirator hijrah, penulis, dan Daiyah Muallafah, Annisa Theresia atau akrab disapa Tere, berbagi kisah perjalanan spiritualnya yang mendalam dalam rangkaian kajian Islam yang padat dan inspiratif. Dimulai dari pagi hingga sore, Tere menyapa jamaah di tiga lokasi berbeda, puncaknya di Pendopo Rumah Qur'an Asyifa, Dukun, Senin (4/8).
Rangkaian kajian yang terselenggara berkat kolaborasi baik antara Khadijahtee Foundation Jakarta dan Akhwat Bergerak Magelang, dengan dukungan penuh dari masyarakat setempat berhasil menarik ratusan jamaah dari berbagai wilayah.
Mengawali hari, Tere sudah hadir sebagai narasumber kajian Islam di Pendopo Dewinurensa, Nurensari, Purwosari, Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Selepas dari Tegalrejo, pada siang harinya Tere melanjutkan perjalanan ke Drone Chicken Express Secang, Kabupaten Magelang. Lokasi yang tak biasa untuk sebuah kajian ini menunjukkan fleksibilitas dan keinginan untuk menjangkau audiens yang lebih luas, termasuk kalangan muda dan pekerja.
Puncak rangkaian kajian hari itu terselenggara secara khidmat di Pendopo Rumah Qur'an Asyifa, Dukuh, Ngadipuro, Dukun, Kabupaten Magelang, sore hari. Acara ini dihadiri ratusan warga Dusun Dukuh, Desa Ngadipuro, dan sekitarnya, serta turut dihadiri oleh Ketua TP PKK Kabupaten Magelang, Dian Grengseng Pamuji.
Dalam sambutannya, Dian menyampaikan rasa terima kasihnya atas partisipasi dan kehadiran seluruh warga. Ia menegaskan kegiatan pengajian akbar seperti ini adalah bukti nyata kebersamaan umat Islam dalam mendalami ajaran agama dan mempererat tali silaturahmi.
"Semoga setelah mengikuti pengajian ini, kita semua bisa mendapatkan manfaat yang besar dalam memperdalam pemahaman agama dan meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT," ujar Dian.
Dian juga mengajak seluruh jamaah untuk memberikan infak terbaik bagi warga Palestina sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi di sana.
Dalam sesi di Pendopo Rumah Qur'an Asyifa, Tere memukau jamaah dengan penuturannya mengenai proses hijrahnya yang penuh tantangan. Ia menekankan perjalanan spiritual ini membutuhkan ketekunan dan keistiqomahan untuk belajar tentang agama Islam secara utuh. Tere juga mengungkapkan nikmat Al-Qur'an tidak bisa hanya dipelajari sekali, melainkan harus terus menerus digali.
"Islam itu bukan warisan. Kalau mengaku sebagai muslim dan muslimah, harus tahu siapa Rabb dan Rasulnya," tegas Tere, seraya mengajak jamaah untuk senantiasa mencari ilmu dalam menjalani hidup.
Tere kemudian memimpin jamaah membaca bersama Surah Al-Alaq ayat 1-5. Ia menjelaskan secara mendalam makna dari Surah Al-Alaq ayat 1-5, yang merupakan wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dimulai dengan menekankan pentingnya membaca sebagai kunci pertama dalam mencari ilmu.
Daiyah Muallafah ini mengajak jamaah untuk memahami bahwa menuntut ilmu adalah perintah utama dalam Islam, dan bahwa setiap ilmu yang diperoleh harus dilandasi dengan kesadaran akan keesaan dan kemuliaan Allah SWT.
Dalam kesempatan yang sama, Tere juga memimpin jamaah membaca Surah Al-Isra ayat 1 dan memberikan penjelasannya yang penuh inspirasi. Tere menjelaskan ayat ini adalah permulaan dari kisah Isra Miraj, sebuah peristiwa luar biasa di mana Nabi Muhammad SAW diperjalankan oleh Allah dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, lalu dinaikkan ke langit.
"Peristiwa ini bukan sekadar perjalanan fisik biasa, melainkan sebuah mukjizat agung yang menunjukkan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT," ungkapnya.
Suasana kajian semakin mengharukan ketika di tengah pemaparannya, Tere menceritakan kondisi terkini di Gaza, Palestina. Ia mengajak seluruh peserta kajian untuk ikut serta dalam perjuangan kemanusiaan di Gaza dengan memberikan infak terbaik. Sebuah video yang menampilkan kondisi masyarakat Gaza diputar, berhasil mengiris hati para jamaah yang menyaksikan penderitaan saudara-saudara mereka di Palestina.
Kajian berlangsung dengan khidmat dan khusyuk, menandai berakhirnya rangkaian kajian inspiratif Tere di Magelang. Kolaborasi apik antara Khadijahtee Foundation Jakarta, Akhwat Bergerak Magelang, serta dukungan penuh masyarakat yang hadir ini berhasil menciptakan momentum berharga bagi umat Islam di Magelang untuk memperdalam ilmu agama dan memperkuat kepedulian sosial.
0 Komentar