Warga Diajak Jaga Hulu Sungai dan Kelestarian Ikan Lokal

Dilihat 113 kali

BERITAMAGELANG.ID - Menindaklanjuti arahan Bupati Magelang mengenai pelestarian hulu sungai, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang menggelar koordinasi kegiatan spawning dan nursery ground di Desa Pasangsari, Kecamatan Windusari, Senin (8/9).


Program ini bertujuan menyediakan habitat yang mendukung proses pemijahan sekaligus tempat tumbuh kembang ikan-ikan lokal. Langkah ini diharapkan dapat menjaga siklus hidup alami ikan endemik, menjamin keberlangsungan populasi, serta meningkatkan keberhasilan rekruitmen ikan di alam.


Dalam pertemuan tersebut disepakati pembentukan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) dengan jumlah anggota maksimal 20 orang. Pokmaswas ini disarankan terdiri dari unsur pemerintah desa, kepala dusun, Bumdes, komunitas pemancing, karang taruna, hingga tokoh masyarakat.


"Pokmaswas menjadi garda terdepan dalam menjaga kawasan perlindungan ikan, sehingga harus melibatkan unsur masyarakat secara luas," ujar Sekretaris Desa Pasangsari, Edi.


Selain pembentukan kelompok pengawas, koordinasi juga membahas penetapan batas wilayah spawning dan nursery ground. Area yang disepakati meliputi bagian bawah Curug Gleyor (Dusun Kwayuhan Kidul dan Dusun Brigasan Kidul Desa Pasangsari) hingga batas atas alternatif di Jembatan Semawang, Dusun Brigasan Lor, Desa Pasangsari, Kecamatan Windusari.


Pembaruan Peraturan Desa (Perdes) juga menjadi poin penting yang dibahas. Jika sebelumnya peraturan desa masih bersifat umum mengenai pelestarian lingkungan, ke depan akan ditambahkan pasal khusus terkait pelestarian sungai. Sosialisasi kepada masyarakat dijadwalkan paling cepat pada Oktober mendatang.


Kegiatan ini turut berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang dalam memberikan pembinaan tentang pengelolaan sampah di aliran sungai. Pada saat pencanangan program, rencananya juga akan dilakukan restocking ikan lokal.


Pengawas Perikanan pada Dispeterikan Kabupaten Magelang, Agus Hariyanto menekankan pentingnya melibatkan berbagai pihak, termasuk para nelayan tradisional. 


"Kami berharap kegiatan ini dapat menggandeng para penyetrum ikan di sekitar Sungai Gleyor, agar mereka tidak lagi merusak ekosistem, tetapi justru ikut menjaga kelestarian," ungkapnya.


Hal senada disampaikan Plt. Kepala Bidang Budidaya Perikanan pada Dispeterikan Kabupaten Magelang, Sulistyaningrum. Ia menegaskan perlunya kolaborasi dengan masyarakat untuk menentukan jenis ikan yang tepat ditebar. 


"Kami masih membutuhkan masukan terkait jenis ikan yang paling sesuai untuk ditebar di wilayah ini, sehingga keberlangsungan habitat bisa lebih terjaga," harapnya.


Sekretaris Desa Pasangsari, Edi, menambahkan bahwa pemerintah desa siap mendukung penuh pelaksanaan kegiatan ini. 


"Kami akan memastikan regulasi diperkuat melalui pembaruan Perdes, sekaligus mengajak masyarakat agar bersama-sama menjaga sungai sebagai sumber kehidupan," ujarnya.


Sebelumnya, koordinasi serupa juga telah dilaksanakan di Desa Tlogorejo, Kecamatan Grabag pada 4 September 2025, serta di Desa Tampir Wetan, Kecamatan Candimulyo pada 3 September 2025. Agenda yang sama membahas rencana pelaksanaan spawning dan nursery ground di wilayah masing-masing, sebagai upaya kolektif menjaga kelestarian sungai di Kabupaten Magelang.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar