Sharing dengan Pelajar Papua, Diskominfo Bahas Literasi Digital untuk Gen Z

Dilihat 463 kali

BERITAMAGELANG.ID - Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Kabupaten Magelang berkesempatan menjadi salah satu pengajar dalam Program ADEM Wilayah Papua yang diselenggarakan di Aula Secaba Rindam IV/Diponegoro. Pranata Humas pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Magelang Fany Rachma menyampaikan materi "Literasi Digital Untuk Gen Z", Rabu (10/7/2024).

Fany menyebutkan berdasarkan data Survei Internet Indonesia 2023 yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), platform media sosial yang paling sering diakses adalah YouTube dengan angka mencapai 65.41 persen.

"Netizen mengakses internet untuk berbagai tujuan, diantaranya mencari informasi/berita, mengakses layanan publik, dan ada juga yang sekedar untuk mengakses konten hiburan seperti game online," kata Fany.

Generasi Z, lanjut Fany, harus memiliki keterampilan dan kemampuan pribadi guna siap menghadapi perkembangan dalam dunia digital, seperti literasi digital yaitu kemampuan menggunakan perangkat dan aplikasi digital dengan baik.

Kemudian, pemahaman mengenai keamanan digital, yaitu pemahaman mengenai privasi, keamanan data, dan kejahatan siber. Juga dengan kemampuan analisis data yang digunakan untuk memahami, menafsirkan, dan menggunakan data secara efektif.

Semua yang ada di ruangan ini pasti setiap hari mengakses dunia digital. Ketika bangun tidur apa yang pertama kali dicari?" tanya Fany pada awal penyampaiannya.

"Handphone!," suara dari seluruh Siswa Program ADEM memenuhi ruangan Aula Secaba Rindam IV/Diponegoro.

"Generasi Z perlu dibekali dengan pengetahuan mengenai Literasi Digital ini dengan harapan mereka dapat menggunakan teknologi dengan bijak, memahami segala bentuk risiko dan manfaatnya, serta berperan atau berpartisipasi secara positif dalam ruang lingkup digital," lanjutnya.

Fany Rachma juga menuturkan agar para siswa Program ADEM ini dapat menerapkan prinsip "saring sebelum sharing" yaitu memilah dan memastikan kebenaran suatu informasi sebelum disebarkan.

"Semua ada sanksi hukumnya sesuai UU ITE No.1 Tahun 2024, maka jangan sembarangan menyebar informasi yang belum jelas kebenarannya," tegasnya.

Fany berpesan agar Gen Z menyadari kewaspadaan di dunia digital karena ada ancaman kejahatan siber yang mungkin bisa meretas data pribadi hanya dengan sekali klik.

"Semoga Gen Z bisa sadar dengan bekal pengetahuan melalui kegiatan Literasi Digital Gen Z ini," lanjut Fany.

Dengan begitu, pentingnya Literasi Digital bagi Generasi Z sangat besar karena membantu mereka menghadapi tantangan lebih kompleks pada era disrupsi informasi.

"Perlu diingat ketika bertindak atau sharing hal apapun melalui media, hati-hati karena jejak digital sulit dihilangkan," pungkasnya.

Salah satu Siswa Program ADEM Januarius Kadepa mengaku dirinya mengakses internet setiap hari.

"Aku sering membuka internet untuk mencari informasi, banyak sekali konten di sana," kata dia.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar