Tanam Pohon, DLH Jaga Kelestarian Mata Air

Dilihat 1586 kali
Petugas DLH mengambil sampel mata air Sebanteng

BERITAMAGELANG.ID / Dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia (World Water Day) setiap 22 Maret, Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Dinas Lingkungan Hidup melakukan penanaman pohon di area kantornya sebagai bentuk tindakan nyata untuk mengatasi krisis air global.


“Hari Air Sedunia adalah hari yang diperingati atau dirayakan sebagai usaha untuk menarik perhatian publik dan masyarakat dunia mengenai pentingnya air bersih bagi kehidupan dan merupakan usaha penyadaran untuk melindungi sumber daya air bersih secara berkelanjutan,” kata Kepala DLH, Sarifudin, setelah melakukan penanaman pohon, Selasa (22/3).


Selain penanaman pohon di lingkungan perkantoran, DLH bekerja sama dengan Pemerintah Desa Banyuroto (sebagai pembina Desa Proklim), Pemdes Wulunggunung, dan Komunitas Jogo Tuk di Kecamatan Sawangan melakukan penanaman pohon di sekitar mata air. Selain itu juga dilakukan pengambilan sampel di mata air Sebanteng, Sremben dan Glondong yang terletak di Desa Wulunggunung.


“Penanaman pohon ini tidak lain sebagai upaya agar ketersediaan air di wilayah Desa Wulunggung dapat dijaga kelestariannya. Kami juga berharap kegiatan ini dapat diikuti oleh seluruh Komunitas Jogo Tuk di seluruh wilayah Kabupaten Magelang,” harapnya.


Hari Air Sedunia diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa masih ada sekitar 2,2 milyar orang yang hidup tanpa akses air bersih. Peringatan tahun 2022 ini mengangkat tema 'Groundwater - Making The Invisible Visible', dimana fokus utamanya adalah isu air tanah yang sering kali tidak terlihat tetapi memiliki peranan penting bagi kehidupan semua makhluk hidup. 


Air tanah merupakan sumber air yang berasal dari air hujan maupun salju yang mencair dan kemudian meresap ke dalam rongga tanah. Air yang meresap ke dalam tanah tersebut bisa kita manfaatkan dengan cara memompanya ke permukaan atau membuat sumur dengan kedalaman yang sudah diperhitungkan.


Butuh komitmen tinggi dan dukungan dari seluruh pihak serta elemen masyarakat yang ada untuk tetap menjaga kualitas dan kuantitas mata air yang ada sehingga kebutuhan air bersih bagi masyarakat tetap terpenuhi.


Gagasan World Water Day dimulai pada 1992. Saat itu Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengadakan konferensi tentang Lingkungan dan Pembangunan di Rio de Janeiro, Brazil. Pada tahun yang sama, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi resolusi yang menyatakan bahwa pada 22 Maret setiap tahunnya ditetapkan sebagai Hari Air Sedunia, dan diperingati sejak 1993.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar