Petani Bligo Dapat Bantuan Dua Sumur Bor, Antisipasi Krisis Air

Dilihat 50 kali
Proses pengeboran sumur dari BBWSO untuk membantu irigasi lahan pertanian di Desa Bligo Kecamatan Ngluwar

BERITAMAGELANG.ID - Dua sumur bor menjadi harapan baru bagi petani di Desa Bligo Kecamatan Ngluwar Kabupaten Magelang. Kedua sumur irigasi air dalam tersebut merupakan bantuan dari Balai Besar Wilayah Serayu Opak (BBWSO) dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan khusunya saat musim kemarau.

"Kedua sumur bor dalam itu untuk mengatasi kalau di sekitaran kami saat musim kemarau pasti kekurangan air dan kemungkinan gagal panen itu besar," kata Kepala Desa Bligo Sugiyanto, Jumat (15/8).

Dijelaskan Sugiyanto, Warga Desa Bligo mayoritas hidup dari sektor pertanian tanaman pangan. Adapun bantuan sumur bor ini berdasar hasil survei tim BBWSO dalam mendukung program ketahanan pangan pemerintah pusat.

Titik pengeboran pertama berada di timur Desa Bligo dengan target untuk mengairi sekitar 30 hektar sawah.

Sedangkan satu titik lagi berlokasi di bagian barat, nantinya menjadi andalan pengairan sekitar 30 hektar sawah.

Ia berharap, keberadaan sumur irigasi tersebut dapat menjadi harapan baru bagi para petani. Mengubah pola tanam dari sawah tadah hujan yang kerap gagal panen saat kemarau, menjadi sawah produktif setiap musim.

"Di Bligo itu ada tiga musim. Musim 1 dan 2 itu tanam padi, padi, palawija, Tapi kalau di musim kemarau kami tidak bisa tanam padi. Bantuan ini kami bisa tanam padi, termasuk ada palawijanya ada jagung dan lain sebagainya," ungkap Sugiyanto.

Proses pengeboran kedua sumur irigasi oleh tenaga kerja dari Bandung sudah berlangsung sekitar dua bulan, dengan kedalaman mencapai 100 meter lebih.

Lokasi kedua sumur bor merupakan sawah kas Desa Bligo yang di bawahnya terdapat endapan material erupsi merapi yakni batu besar dan lapisan tanah keras atau wadas.

Kondisi itu pula yang menjadi kendala selama proses pengeboran hingga berjalan lamban.

"Kendalanya cuma di alatlah terkena batu, tapi ini sudah 100 meter tinggal pelebaran lubang," ujar salah satu pekerja pengeboran, Tatang.

Tatang menuturkan, sumber air sudah keluar, namun volume debit air belum diketahui secara pasti karena butuh pengukuran tersendiri.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar