Antisipasi Musim Kemarau, BPBD Gelar Rapat Koordiasi

Dilihat 954 kali
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono, saat membula rapat koordinasi pengurungan risiko bencana musim kemarau di di Pendopo Kantor BPBD Kabupaten Magelang, pada hari Selasa (21/05)

BERITAMAGELANG.ID-Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) pengurangan risiko bencana menghadapi musim kemarau tahun 2024, bertempat di Pendopo Kantor BPBD Kabupaten Magelang, pada hari Selasa (21/05)

Kepala Pelaksanakan BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono, saat membuka rapat koordinasi mengungkapkan, musim kemarau tahun 2023 lalu mengakibatkan kekeringan dan kekurangan air bersih di Kabupaten Magelang.

"Total selama musim kemarau tahun lalu BPBD bersama Lembaga, Ormas, Komunitas Relawan maupun instansi terkait lainnya telah mendistribusikan 7,6 juta liter air bersih di 14 Kecamatan," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan musim kemarau  tahun lalu tidak hanya kekeringan, namun juga kebakaran hutan dan lahan. "Untuk kebakaran hutan yang tercatat di BPBD terdapat 55 kali kejadian dengan dampak sekitar 314 hektar hutan dan lahan terbakar," sambungnya.

Kendati demikian, Edi bersyukur berkat sinergi dan kolaborasi antar stakeholder dan relawan penanganan dan dampak musim kemarau dapat diminimalisir.

"Terima kasih kepada semua stakeholder, intansi terkait, maupun relawan terlibat penganan dampak musim kemarau, kolaborasi seperti ini harus tetap berlanjut," ujarnya

Tidak lupa Edi mengingatkan kepada para peserta yang hadir utamanya Pemerintah Desa terdampak, bahwa kekeringan merupakan ancaman berkelanjutan setiap tahun saat musim kemarau tiba, untuk itu harus ada upaya preventif.

"Karena bencana urusan bersama, Pemerintah Desa diharapkan mempunyai daya lenting dan strategi dalam penanganan sehingga tidak hanya bergantung bantuan yang bersifat temporer," pesannya.

"Upaya-upaya seperti membangun penampungan cadangan air, sumur resapan atau bendungan dapat dilakukan untuk dapat mengurangi risiko kekeringan" katanya lagi

Senada dengan Edi, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Magelang, Syukur Akhadi, mengatakan bahwa sudah banyak program-program untuk penanggulangan air bersih di Desa seperti Pamsimas ataupun program 'Jogo Tuk' (menjaga sumber mata air)

"Untuk itu mari rawat bersama infrastruktur yang ada dan jaga mata air yang tersedia di Desa tersebut," ujarnya Syukur saat menjadi salah satu narasumber.

Ia menegaskan komitmen DPRD Kabupaten Magelang untuk memperkuat pengurangan risiko bencana di Kabupaten Magelang

''laborasi antara Komisi IV dan BPBD akan kami terus perkuat baik dari sisi anggaran maupun program kegiatan, karena tujuan utamanya adalah melayani dan melindungi masyarakat dari ancaman bencana, tegasnya.

Sementara itu narasumber dari Stasiun Klimatologi Jawa Tengah, Rudi Setyo Perihatin, memperkirakan awal musim kemarau 2024 di wilayah Kabupaten Magelang dimulai bulan Mei Dasarian kedua.

Sedangkan puncak musim kemarau di Kabupaten Magelang umumnya bulan Juli dan Agustus. "Walaupun musim kemarau diperkirakan tidak separah tahun lalu, pemerintah daerah dan masyarakat tetap kami minta antisipasi kemungkinan dampak musim kemarau panjang," sambungnya

Rapat ini merupakan tindak lanjut Prakiraan Musim Kemarau tahun 2024 dari BMKG serta bertujuan untuk mempersiapkan rencana penanggulangan bencana pada musim kemarau di Kabupaten Magelang dengan menginventarisir seluruh sumber daya yang ada pada tiap Instansi maupun Lembaga terkait.

Pada rakor yang dihadiri oleh sekitar 50 orang berbagi elemen seperti TNI, POLRI, OPD terkait penanggulangan bencana, unsur relawan dan lemabaga lainnya diharapkan bisa melaksanakan peran dan tugas fungsinya dalam rangka pengurangan risiko bencana pada musim kemarau tahun 2024.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar