Belajar Bencana Dan Ancamannya Sejak Dini

Dilihat 1114 kali
Muflichah Roychani saat memberikan edukasi materi kebencanaan pada siswa TK Islam Fahma, Kauman, Salaman pada Kamis (7/12/2023)

BERITAMAGELANG.ID-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang kembali menerima kunjungan pembelajaran kebencanaan dari keompok usia dini. Kali ini kunjungan berasal dari Taman Kanak-Kanak (TK) Islam Fahma, Kauman, Salaman pada Kamis (7/12/2023).

Kepala TK Islam Fahma, Kuswatul Kasanah, menyampaikan bahwa kedatangan siswa Taman Kanak-Kanak Islam Fahma di Kantor BPBD Kabupaten Magelang adalah dalam rangka program sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dalam penanggulangan bencana alam di lingkungan sekitar.

"Berdasarkan program kegiatan TK dan musyawarah orang tua/wali murid TK Islam Fahma maka diputuskan untuk melaksanakan outing class di BPBD Kabupaten Magelang. Diharapkan para siswa mengenal sejak dini mitigasi bencana melalui jalur pendidikan," ujar Kuswatul.

Kegiatan yang diikuti sekitar 134 peserta didik dan 11 pendamping tersebut berlangsung cukup meriah. Adapun materi yang diajarkan antara lain pengenalan bencana dan cara penyelamatan melalui video animasi, pengenalan alat-alat tanggap darurat bencana, praktek tali-menali, dan keliling menggunakan mobil rescue.

Selain itu, dalam kunjungan tersebut anak-anak  juga belajar cara menyelamatkan korban bencana di ketinggian. Anak-anak terlihat sangat antusias terlebih saat mereka diperkenalkan praktek teknik dasar vertical rescue yang dipandu oleh petugas Satgas BPBD Kabupaten Magelang.

Pada kesempatan itu Kepala Sekertariat BPBD Kabupaten Magelang, Muflichah Roychani, ikut mendampingi dan memberi edukasi melalui materi yang disajikan kepada anak-anak.

"Kami lakukan edukasi terhadap anak-anak dengan memperkenalkan apa itu bencana, bagaimana menyelamatkan diri dari bencana serta memperagakan bagaimana melakukan pertolongan dan evakuasi korban bencana," urainya.

Menurut Muflichah, pemberdayaan anak sejak dini untuk memahami mitigasi bencana merupakan langkah awal dalam membangun masyarakat sadar bencana.  Sehingga  diharapan pengetahuan yang didapat dari sekolah dapat ditularkan pada lingkungan sekitar dalam rangka mengurangi risiko bencana.

"Maka, ketika terjadi bencana siswa, guru, dan masyarakat tidak lagi kebingungan, panik, karena telah memahami bagaimana cara mengurangi risiko bencana," pungkasnya.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar