BKB Ajak Anak Muda Ikut Melestarikan Cagar Budaya Melalui Lomba Poster

Dilihat 1710 kali
Candi Borobudur

BERITAMAGELANG.ID- Balai Konservasi Borobudur (BKB) Kabupaten Magelang, mengajak anak-anak muda Indonesia, untuk berpartisipasi dalam lomba poster, sebagai media kampanye pelestarian Cagar Budaya. Juga aktualisasi nilai relief Candi Borobudur, Mendut dan Pawon dalam sebuah desain karya seni batik maupun storytelling, dan menuangkan pemikiran-pemikiran dalam sebuah karya tulis ilmiah.


Isni Wahyuningsih, dari seksi Dokumentasi dan Publikasi, Balai Konservasi Borobudur menjelaskan, calon peserta bisa mengakses informasi selengkapnya, terkait syarat dan ketentuan lomba dapat diakses pada laman Balai Konservasi Borobudur https://Kebudayaan.kemdikbud.go.id/BKBorobudur atau borobudurpedia.id atau di link https://s.id/lombabkb.


Untuk waktu pelaksanaan lomba di mulai Bulan September - Oktober 2020. Sebelum mengirimkan hasil lomba, para peserta diwajibkan mendaftarkan diri dan mengikuti pembekalan daring yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 September 2020 (Lomba Desain Poster), 9 September 2020 (Lomba Desain Motif Batik Borobudur), 11 September 2020 (lomba Karya Tulis Ilmiah) dan 14 September 2020 (Lomba Storytelling). Penilaian oleh dewan juri akan dilaksanakan pada pertengahan Oktober - November 2020.


Rangkaian kegiatan ini sekaligus untuk memeriahkan Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan dan Peringatan Hari Ulang Tahun Balai Konservasi Borobudur. Pengumuman pemenang lomba akan dilaksanakan pada tanggal 30 November 2020 pada acara gelar budaya di Balai Konservasi Borobudur.


Isni mengatakan, keberadaan cagar budaya candi Borobudur perlu dilestarikan dan dikelola secara tepat, melalui perlindungan pengembangan, pemeliharaan, konservasi dan pemanfaatannya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.


Pentingnya pemahaman generasi muda dalam memaknai pelestarian cagar budaya, menjadi modal utama jati diri bangsa Indonesia. Kegiatan kampanye pelestarian dewasa ini juga dikedepankan dengan melibatkan anak muda melalui sebuah program kampanye, untuk membangun rasa cinta anak muda terhadap Warisan Dunia dan cagar budaya Indonesia.


"Karena peran generasi muda menjadi sangat sentral bagi pelestarian cagar budaya. Generasi muda juga merupakan tongkat estafet sebagai generasi penerus bangsa," kata Isni.


Pelestarian cagar budaya melalui kampanye internalisasi nilai kepada generasi muda maupun pengembangan konservasi cagar budaya, menjadi tonggak pelestarian Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon sebagai Warisan Budaya Dunia.


Sebagai gambaran, Candi Borobudur semenjak ditemukan kembali (1814) telah mengalami dua kali pemugaran. Pemugaran I (1907-1911) oleh Van Erp dan pemugaran II (1973-1983) oleh pemerintah Indonesia bersama Unesco. Candi Borobudur telah ditetapkan sebagai Warisan Dunia (World Heritage) oleh UNESCO pada tahun 1991 dengan nomor inventaris 592, bersama dengan Candi Mendut dan Pawon, dengan nama resmi Borobudur Temple Compounds.


Candi Borobudur sebagai warisan dunia memiliki posisi penting bagi Indonesia dalam pengembangan pelestarian cagar budaya. Pemugaran Borobudur yang kedua pada tahun 1973-1983 diawali dengan kampanye internasional untuk pelestarian telah membantu membuka pemahaman dunia tentang upaya bersama melalui konvensi warisan dunia.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar