BPS Dorong Peningkatan Literasi Statistik Masyarakat

Dilihat 31 kali
Kepala BPS Kabupaten Magelang, Kus Haryono dan Ketua Tim Analis BPS Kabupaten Magelang, Wahyu Heri Wibowo saat menjadi narasumber dalam program talkshow di LPPL Radio Gemilang FM, Kamis (6/11).

BERITAMAGELANG.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Magelang berkomitmen mendorong masyarakat untuk meningkatkan literasi statistik. Kepala BPS Kabupaten Magelang, Kus Haryono menekankan, statistik bukan sekadar deretan angka rumit, melainkan kunci untuk membuat keputusan yang lebih akurat dan relevan dalam kehidupan sehari-hari.

BPS bertugas menghasilkan data statistik resmi yang dibutuhkan oleh pemerintah daerah dalam perencanaan, evaluasi, dan monitoring pembangunan. Secara garis besar, BPS menjalankan tiga kegiatan sensus utama, Sensus Penduduk (dilaksanakan pada tahun berakhiran angka 0) yang akan menghasilkan data jumlah, kelompok umur, dan jenis kelamin penduduk, Sensus Pertanian (dilaksanakan pada tahun berakhiran angka 3), menghasilkan data terkait sektor pertanian, jumlah petani, dan subsektor lainnya dan Sensus Ekonomi (dilaksanakan pada tahun berakhiran angka 6).

"Kegiatan terdekat akan kami laksanakan pada tahun 2026 yakni akan memotret ekonomi digital, ekonomi lingkungan, ekonomi kreatif, struktur ekonomi, dan karakteristik usaha," ujar Kus dalam program talkshow Jamus Gemilang di LPPL Radio Gemilang FM, Kamis (6/11). 

Data kependudukan menjadi pertimbangan krusial bagi para pengusaha maupun investor. Pengusaha perlu tahu pangsa pasar sebelum mengembangkan usaha dari data jumlah penduduk, jenis kelamin, kelompok umur, dan pendidikan menjadi dasar untuk menentukan kelayakan produk dan ekspansi usaha.

Ketua Tim Analis BPS Kabupaten Magelang, Wahyu Heri Wibowo mencontohkan, data kelompok umur remaja yang besar di suatu wilayah sangat memengaruhi pola konsumsi dan menjadi pertimbangan utama bagi pemerintah dalam menyiapkan sarana pendidikan hingga persiapan lapangan kerja lima tahun ke depan.

"Selain itu, menjawab kekhawatiran masyarakat mengenai intervensi politik terhadap data resmi, khususnya data kemiskinan dan pengangguran, kami menegaskan bahwa BPS selalu menjamin independensi dan kualitas data. Pemerintah tidak akan mengintervensi data-data yang dihasilkan BPS. Ini instruksi langsung dari Bapak Presiden," tegasnya.

Menurutnya, kesalahan data akan berakibat fatal pada kebijakan pemerintah yang menyebabkan pemborosan biaya pembangunan yang sangat besar. Untuk menjaga kualitas, BPS telah meningkatkan cara kerja dengan menggunakan teknologi modern seperti aplikasi Computer Assisted Personal Interviewer (CEPI).

Di sektor pariwisata, meskipun Magelang menjadi penyumbang kunjungan wisatawan domestik terbesar kedua di Jawa Tengah, struktur ekonomi Magelang masih didominasi oleh sektor Industri (sekitar 24 persen) dan Pertanian (sekitar 19 persen).

"Borobudur berperan sebagai motor ekonomi. Kedatangan wisatawan, baik Nusantara maupun asing, menimbulkan multiplier effect atau efek domino, mendorong usaha akomodasi, kuliner (FNB), hingga oleh-oleh," jelas Wahyu.

BPS Kabupaten Magelang  menyediakan layanan konsultasi data yang dinamakan Lentera Statistik yang bisa diakses di Perpusda serta publikasi BPS dapat diakses secara gratis melalui laman resmi BPS Kabupaten Magelang magelangkab.bps.go.id.

"Kami mengajak seluruh masyarakat Magelang, khususnya pelaku usaha, untuk mendukung dan berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 yang akan datang, dengan memberikan data yang jujur dan akurat serta," pungkas Wahyu.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar