Dalam Sehari, Longsor Terjadi di 10 Titik Kecamatan Salaman dan Borobudur

Dilihat 549 kali
Tanah longsor mengakibatkan dapur rumah hancur di Dusun Berodan, Desa Kalirejo, Kec. Salaman

BERITAMAGELANG.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang menyebutkan bencana tanah longsor terjadi 10 kali dalam satu hari pada Minggu (25/2/2024). Tanah longsor tersebut tersebar di dua kecamatan, yakni Salaman dan Borobudur.

 

"Berdasarkan assessment yang dilakukan rekan-rekan satgas tadi tercatat 10 laporan tanah longsor sampai dengan malam hari ini. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat menjadi penyebab utama tanah longsor tersebut," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono.

 

Seluruh kejadian bencana tanah longsor terjadi di Kecamatan Salaman antara lain di Dusun Berodan dan Kalipucung Kulon Desa Kalirejo. Kemudian di Dusun Kalisat dan Dusun Kebon Mentok Desa Paripurno.

 

Sedangkan Kecamatan Borobudur tanah longsor di Dusun Onggosor, Gedangsambu, dan Dusun Secang, Desa Giritengah. Selanjutnya di Dusun Parakan Desa Giripurno dan Dusun Tanjung Desa Ngadiharjo.

 

Edi mengatakan, dari hasil assesement yang dilakukan sementara, tercatat dampak dari seluruh bencana tanah longsor tersebut mengakibatkan satu rumah rusak sedang, tujuh rumah rusak ringan, dan sembilan rumah terancam.

 

"Di Dusun Berodan Desa Kalirejo, Salaman dilaporkan ada empat orang luka ringan. Karena pada saat kejadian material longsoran menghantam dapur rumah yang kebetulan di dalam ada empat orang tersebut sedang bekerja membuat makanan grubi," jelas Edi.

 

Selain berdampak pada kerusakan di sektor pemukiman, kata Edi, kejadian tersebut menyisakan material longsoran di ruas jalan dan menutup akses jalan di beberapa titik.

 

"Seperti di Dusun Onggosoro, Desa Giritengah, Borobudur beberapa rumah terisolir dan akses jalan untuk usaha tani tertutup material longsoran setebal 0,5 hingga 2 meter," katanya

 

BPBD Kabupaten Magelang bersama relawan dan warga setempat telah melakukan upaya penanganan darurat sementara pascalongsor di beberapa titik. Pihaknya bersama Pemerintah Desa terdampak juga telah berkoordinasi untuk penanganan lanjutan.

 

"Mengingat saat ini malam hari dan tanah masih labil di beberapa titik, untuk keselamatan bersama, maka kerja bakti akan dilanjutkan besok Senin (26/2/2024)," katanya.

 

Menyikapi bencana tanah longsor tersebut, pihaknya mengimbau warga tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi. Hujan lebat dengan durasi yang panjang dapat menjadi salah satu pemicu tanah longsor.

 

"Masyarakat harus senantiasa memperhatikan wilayah di sekitar, khususnya mereka yang tinggal di dekat kemiringan yang dikelilingi tebing atau bukit," pungkas Edi.

 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar