DLH Gelar Program Inovasi Berwawasan Lingkungan Melalui De Gemes

Dilihat 802 kali
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Nanda Cahyadi Pribadi, bersama anak-anak usai melakukan tarian saman, di Desa Balekerto, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Senin (27/5/2024).

BERITAMAGELANG.ID - Pembuangan sampah dan limbah sembarangan hingga pengelolaan sampah yang kurang tepat, menjadi penyebab terjadinya pencemaran lingkungan, mulai dari air, udara dan tanah. Bahkan bisa mendatangkan banjir, merusak pemandangan serta menimbulkan bau  tidak sedap, dan mendatangkan berbagai penyakit.


"Untuk mengatasi permasalahan sampah, kini dikembangkan program inovasi berwawasan lingkungan," kata Pj Bupati Magelang, Sepyo Achanto pada sambutannya yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Nanda Cahyadi Pribadi, di Desa Balekerto, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Senin (27/5/2024).


Program inonasi berwawasan lingkungan melalui Apresiasi Desa Gemar Mengelola Sampah (De-Gemes) Tahun 2024, digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang, diikuti 20 desa di 20 kecamatan se-Kabupaten Magelang. Dari 20 desa yang mengikuti De-Gemes, hanya Kecamatan Candimulyo yang tidak menyertakan salah satu desanya untuk dilakukan verifikasi oleh tim juri.


Menurut Pj Bupati Magelang, Sepyo Achanto, De-Gemes merupakan program pemberian apresiasi kepada pemerintah desa yang telah melakukan upaya pengurangan sampah, diharapkan kegiatan pengelolaan sampah di desa bisa berkelanjutan.


"Saya mengajak seluruh komponen masyarakat di Kabupaten Magelang, berperan aktif mengendalikan sampah," pintanya.


Tentunya, lanjut Pj Bupati, dengan menerapkan prinsip Reduce, Reuse dan Recycle (3R), dengan mengurangi penggunaan barang yang tidak perlu, menggunakan kembali barang yang masih layak pakai, dan mendaur ulang barang yang bisa didaur ulang.


Dengan memilah sampah dan memisahkan sampah organik dan anorganik di rumah masing-masing, serta menyediakan tempat sampah terpisah untuk setiap jenis sampah. Membuat kompos dari sampah organik, seperti sisa makanan dan dedaunan untuk pupuk tanaman.


Berpastisipasi dalam program kebersihan lingkungan, dengan mengikuti kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar, dan mendukung program bank sampah di lingkungan masing-masing, termasuk meningkatkan kesadaran dan edukasi lingkungan dengan menyebarkan informasi tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik di lingkungan keluarga.


Kepala DLH Kabupaten Magelang, Sarifudin, melalui Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (PSPKLH), Uswatun Wulandari menambahkan, timbunan sampah di Kabupaten Magelang mencapai 681 ton perhari. Rata-rata satu orang penduduk Kabupaten Magelang menyumbang sampah sebanyak 0,5 (setengah) kilogram per hari.


Artinya, Kabupaten Magelang sudah masuk darurat sampah, sehingga pengelolaan sampah di tingkat desa menjadi sangat penting untuk mengurangi volume sampah. Selain itu, juga mendukung kebijakan dan program pemerintah daerah dengan mematuhi aturan dan kebijakan yang dikeluarkan.


"Melalui De-Gemes ini, bisa menjadi motivasi pemerintah desa bagi warganya, agar mengelola sampah dengan baik, termasuk memberikan dana melalui anggaran desa, sehingga bisa memberikan semangat warga," katanya.


Penyerahan penghargaan Apresiasi De-Gemes, rencananya akan diberikan pada acara peringatan Hari Lingkungan Hidup se-dunia tingkat Kabupaten Magelang pada Juni 2024.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar