Bagikan Daging Kurban, Desa Sidogede Grabag Gunakan Tas Kreneng

Dilihat 2340 kali
Tas kreneng untuk bagikan daging kurban

BERITAMAGELANG.ID - Sesuai anjuran Bupati Magelang, sejumlah panitia penyembelihan kurban menggunakan besek maupun kreneng saat membagikan daging pada warga. Seperti yang dilakukan panitia idul kurban di Dusun Kaligintung Desa Sidogede Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Mereka menggunakan kreneng atau tas dari bambu untuk wadah daging kurban.


"Kita mengikuti anjuran dari Pemerintah untuk tidak menggunakan plastik. Oleh karena itu kita pakai tas kreneng," kata salah satu panitia, Soni Ardi.


Menurut Soni, panitia membeli tas kreneng di daerah Pingit Temanggung, tidak jauh dari Grabag. Satu kreneng harganya Rp700,-. Lebih murah dibanding besek. Di wilayah Grabag Magelang dan Pingit Temanggung, tas kreneng mudah didapat karena biasa digunakan oleh warga untuk 'mbrongsong' (membungkus) buah kelengkeng.


"Tapi di sisi lain, kita juga ingin agar perajin juga mendapatkan rezeki," imbuhnya.


Agar tidak bocor, tas kreneng diberi alas kertas minyak. Tahun ini, panitia menyembelih 4 ekor sapi dan 2 ekor kambing. Setiap Kepala Keluarga mendapatkan daging korban sebanyak 2,5 kg.


Hal sama juga dilakukan panitia Idul Kurban di Polres Magelang. Sudah dua tahun terakhir ini, Polres selalu menggunakan besek untuk wadah daging kurban.


"Kita sudah dua tahun ini menggunakan besek sebagai wadah daging. Untuk tahun ini, panitia menyediakan 3.000 besek untuk dibagikan kepada yang berhak," ungkap Wakapolres Magelang Kompol Eko Mardiyanto.


Menurut Eko, ada dua hal penting dalam penggunaan besek. Yang pertama, melaksanakan anjuran Pemerintah untuk mengurangi limbah plastik. Yang kedua, untuk lebih memberdayakan perajin besek.


Ditambahkan, harga besek memang lebih mahal dibanding plastik. Satu tangkup (wadah dan tutup) seharga Rp. 2.000.


"Lebih mahal memang, namun kita punya komitmen mengurangi limbah plastik," tandasnya.


Sebelumnya, Bupati Magelang Zaenal Arifin mengirimkan surat imbauan yang ditujukan kepada seluruh takmir masjid maupun panitia Idul Kurban, untuk menggunakan besek atau tas dari bambu sebagai upaya meminimalisir limbah plastik. Menurut Bupati, limbah plastik sangat sulit diurai dan dapat merusak lingkungan. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar