Ketua DPR RI Puan Maharani Kunjungi Peternak Domba Secang

Dilihat 1178 kali
Ketua DPR RI Puan Maharani berdialog dengan warga peternak domba di Desa Girikulon Kecamatan Secang Kabupaten Magelang

BERITAMAGELANG.ID - Ketua DPR RI Puan  Maharani temui peternak domba jenis unggul di Desa Girikulon Kecamatan Secang Kabupaten Magelang, Rabu (31/1/2024). Puan yang tiba di Desa Girikulon sekitar pukul 15.00 WIB disambut hangat ratusan warga.


Usai menyalami warga, Puan maharani melihat langsung aktivitas budi daya domba unggul di salah satu kandang komunal di desa tersebut.


Saat berdialog dengan para peternak, Puan mengaku baru pertama kali melihat ada satu kandang satu KK (kepala keluarga) yakni induk pejantan dan anak-anaknya, cempe. Karena domba yang dipelihara warga di Desa Girikulon jenis unggul maka harga jual cempe umur 7-8 bulan bisa mahal mencapai Rp1,5 juta hingga Rp2 juta per ekornya.


"Saat ini sudah ada kemajuan sehingga anak-anak tidak putus sekolah karena ada cempe-cempenya yang bisa dijual," kata Puan.


Puan berpesan jangan sampai karena warga punya ternak hidup sejahtera tapi anak-anak tidak sekolah.


"Pendidikan sangat penting agar anak-anak bisa lebih pintar dari kita, punya masa depan membantu dirinya, keluarganya dan membangun desa ini," pesannya.


Dalam kesempatan itu Puan juga berjanji akan memberikan sejumlah bantuan mesin pencacah rumput pakan ternak copper, beserta indukan domba untuk mendukung potensi kemajuan Desa Girikulon.


Ketua Asosiasi peternak Domba Secang Grabag, Sirrotolmustakim Khanif Yunan Fanani mengungkapkan manajemen pengelolaan ternak di Kecamatan Secang dan Grabag dilakukan secara komunal terintegrasi dengan pertanian setempat.


Dalam dua tahun terakhir, asosiasi berhasil mengembangkan domba jenis baru bernama Fullbladeawasi. Domba genetik baru hasil perkawinan pejantan impor dengan betina lokal memiliki keunggulan memiliki tubuh besar, bisa dimanfaatkan daging dan susunya. Sedangkan harga jualnya bisa sampai Rp50 juta per ekor.


Kepala Desa Girikulon, Asdat Imam Ukir mengatakan, kini ada tujuh kandang komunal tersebar di Desa Girikulon. Hal itu untuk mengatasi keterbatasan lahan sekaligus dalam rangka mengentaskan keluarga pra sejahtera serta membuka lapangan pekerjaan bagi ratusan pemuda Desa Girikulon.

 

Satu kandang komunal, lanjut Asdat, rata-rata berisi 50 ekor kambing. Pemdes Girikulon juga tengah berupaya satu peternak bisa memeilihara 25 ekor indukan untuk meningkatkan ekonomi warganya.

  

"Jadi kalau kambing untuk bayar sekolah itu cukup jangka waktu juga tidak panjang, 6 bulan sudah melahirkan. Kemudian pupuk kandang juga lebih tinggi dari pupuk kandang sapi," ujar Asdat.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar