BETAPA bahagianya seseorang tatkala memiliki anak, mengalami pertumbuhannya dan membantu dirinya dalam bersosialisasi dengan lingkungan. Namun kebahagiaan itu mungkin sedikit terusik tatkala kita mendapatkan saat usianya bertambah, anak kita memiliki kesulitan dalam menjalin hubungan sosial dengan anak-anak lainnya. Tidak hanya itu, selain tidak dapat bersosialisasi, perilakunya pun terlihat agak aneh dengan keterbatasan minat dan perilaku, dan keterbatasan ekspresi emosi, walaupun perkembangan berbicara dan bahasa tidak mengalami keterlambatan secara signifikan.
Mungkin saja anak tersebut mengalami kelainan yang disebut dengan sindrom Asperger. Para ahli menempatkan kelainan ini termasuk dalam gangguan perkembangan dan pertumbuhan. Jadi kemampuan anak dalam bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain terganggu. Biasanya anak yang mengalami sindrom asperger ini berperilaku aneh, perhatian/ketertarikannya terfokus pada diri mereka sendiri dan tidak lazim, bukan pada ketertarikan bersama. Hal itulah yang membuat mereka sulit menjalin relasi dengan anak lainnya, misalnya terfokus pada kipas angin yang berputar, atau gerakan-gerakan yang tidak lazim pada usianya seperti berputar-putar dan mengayun-ayun tubuh.
Kelainan ini merupakan kelompok kelainan yang disebut dengan gangguan dalam spectrum autism,atau gangguan perkembangan pervasif. Kelainan yang terjadi termasuk dalam masalah kemampuan sosial, dan masalah berkomunikasi. Sindrom Asperger termasuk dalam kategori kelainan yang masih ringan pada spectrum kelompok kelainan tersebut. Hingga saat ini belum ada pengobatan yang dapat mengatasi kelainan ini. Peranan orang tua dan dokter adalah membantu penderita agar dapat belajar berinteraksi lebih baik dalam proses sosialisasi dengan orang lain.
Penyebab dan Gejala Sindrom Asperger
Hingga saat ini penyebab sindrom Asperger belum diketahui dengan pasti. Faktor genetik diduga menjadi salah satu faktor penyebab. Dugaan lain, kelainan ini terjadi akibat adanya kelainan struktur pada beberapa area di otak. Seorang anak yang mengalami sindrom Asperger, gejala yang terjadi di antaranya adalah:
Peranan Keluarga dan Orang tua
Sindrom Asperger merupakan kelainan yang perlu penanganan dalam waktu yang tidak singkat. Peranan keluarga, terutama orang tua sangat penting. Secara alamiah, anak dengan sindrom Asperger membuatnya sulit bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu anak tampaknya menjadi lebih agresif dan mengganggu orang lain.
Hal ini yang salah ditafsirkan sebagai perilaku buruk. Padahal hal tersebut keliru, karena berbagai aktivitas negative yang dilakukan anak merupakan manifestasi dari kelainan yang dialaminya. Hal yang dapat dilakukan orang tua adalah:
Jika anak dengan sindrom Asperger ditangani dengan baik, maka dia mampu mandiri, berprestasi dengan baik karena anak-anak dengan gangguan Asperger lebih sering menunjukkan kemempuan intelektual (IQ) verbal dan non verbal yang sebanding dan lebih baik dari anak autism, dan tidak memiliki gangguan kemampuan berpikir (kognitif)
Mereka tidak perlu dimasukkan ke dalam sekolah khusus, asalkan diberikan latihan yang cukup untuk komunikasi verbal dan non verbal, latihan bersosialisasi, dan adanya dukungan keluarga yang memadai. Prestasi di sekolah biasa dapat juga diraih. Semoga.
*)Penulis: P. Budi Winarto, S.Pd. Guru SMP Pendowo Ngablak Kabupaten Magelang
0 Komentar