*Oleh: P. Budi Winarto, SPd
KURIKULUM merdeka mengamanatkan bahwa pendidikan semestinya dilakukan secara holistik. Seperti apa pendidikan yang holistik itu? Pendidikan holistik merupakan pendidikan yang mengembangkan seluruh potensi siswa secara harmonis, meliputi potensi intelektual, emosional, phisik, sosial, estetika, dan spiritual. Pendidikan holistik juga sering disebut pendidikan utuh. Pendidikan utuh adalah pendidikan yang mengembangkan siswa menjadi pribadi manusia yang utuh, semua segi kehidupan berkembang. Maka, pendidikan bukan hanya mengembangkan sisi intelektual , tetapi juga harus mengembangkan sisi sosial, moral, spiritual, sisi fisik, estetis, dan sisi ekologis. Pendidikan juga bukan hanya mengembangkan sisi kognitif, tetapi afektif dan psikomotorik siswa.
Dismpiang itu kurikulum merdeka juga mengamanatkan bahwa Sisi sosial, spiritual, estetis,afektif, psikomotorik dan yang lain, tidak dapat secara lengkap dan maju bila hanya dilakukan dalam kelas atau dalam intra kurikuler saja. Memang di kelas atau dalam kegiatan intra kurikuler, selain siswa mengembangkan sisi kognitif, siswa dapat dilatih dengan kegiatan yang praktis pula: mereka dapat melakukan praktikum, dapat bekerja sama dengan teman sehingga sisi sosialnya berkembang, mereka dapat diajak untuk mengembangkan kepekaan rasa dengan mengalami hidup bersama teman dan guru. Namun, tetap ada keterbatasan bila hanya dilakukan di kelas atau dalam kegiatan intra kurikuler.
Dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka ditekankan bahwa banyak kegiatan yang mengandung nilai kemanusiaan dapat lebih dibantu dan dikembangkan dan juga lebih dirasakan oleh siswa bila dilakukan di kegiatan luar sekolah, yakni dalam kegiatan ekstra kurikuler. Misalnya, menumbuhkan jiwa sosial anak dengan hidup bersama orang sekitar atau di desa yang miskin. Menghargai perbedaan akan lebih dirasakan bila mereka dapat mengalami hidup bersama orang yang berbeda suku, agama, tingkat sosial dengan kegiatan live in. Bahkan, kerjasama dengan teman akan lebih mendalam dan terkesan bila mereka punya proyek bersama di luar sekolah,karena akan lebih intens, dan juga lebih menantang. Nilai kemasyarakatan jelas akan lebih diserap secara real saat para siswa diajak kontak dengan masyarakat secara lebih dekat.
Dalam kurikulum merdeka juga diamanatkan bahwa beberapa nilai rohani bisa menjadi lebih mendalam bila dapat dilakukan di luar sekolah, seperti pergi ketempat ibadah, menjalankan ibadah di masjid yang ada di luar sekolah. Kepekaan pada orang kecil lebih terbentuk saat dilakukan dengan hidup dan membantu desa yang miskin / atau tertinggal. Bahkan, kemajuan ilmu sering kali juga akan lebih berkesan saat siswa diajak untuk melihat kemajuan ilmu di perusahaan, di pusat ilmu dan studi di tempat-tempat yang ada penelitiannya.
Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Kurikulum Merdeka
Kegiatan ekstrakurikuler dalam kurikulum merdeka dapat membuat pendidikan lebih utuh, lebih lengkap, karena menambahkan sisi-sisi yang tidak atau kurang ditekankan dalam pendidikan kurikuler di kelas dan di sekolah.
Beberapa keuntungan kegiatan ekstrakurikuler yang diamanatkan kurikulum merdeka antara lain:
Kurikulum merdeka mengamanatkan Kegiatan Ekstrakurikuler Perlu direncanakan Secara Matang:
Kurikulum merdeka juga mengamanatkan Kegiatan Ekstrakurikuler Perlu ada Pedoman dan Refleksi:
Beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dilakukan dalam implementasi kurikulum merdeka (IKM)
Dalam mengimplemntasikan kurikulum merdeka, ada banyak kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dilakukan oleh sekolah. Sekolah terlebih dahulu memilih mana yang sesuai dengan visi misi dan nilai yang mau ditekankan pada siswa mereka. Beberapa kegiatan ekstrakurikuler dapat disebutkan sebagai berikut:
Kurikulum merdeka mengamanatkan agar siswa bertumbuh utuh (holistik), untuk itu maka pendidikan harus menyeluruh (holistik) dan menggunakan berbagai bentuk yang diperlukan. Salah satunya adalah bukan hanya di kelas dan sekolah,tetapi juga kegiatan di luar sekolah sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini perlu direncanakan dengan baik sehingga siswa memang mengalami kegunaan dalam pengembangan dirinya yang lebih utuh (holistik). Sekolah diharapkan lebih berani mencari peluang dan alternatif pendidikan di luar sekolah untuk melengkapi yang tidak ada di sekolah atau pun dikelas. Semoga.
*) Penulis adalah Guru SMP Pendowo Ngablak
0 Komentar