Siomay Anti Gemoy Prospek dan Kontribusinya Untuk Gulkin

Dilihat 809 kali

CARA makan syar'i, makanlah setelah lapar, dan berhentilah makan sebelum kenyang. Yang demikian salah satu nominatornya Siomay. Namun, adakah peluang siomay kudapan sejuta umat kaya nutrisi yang kehilangan jati diri (karena tidak pernah dipertanyakan asal-usulnya) ini, untuk memberi kontribusi pada penanggulangan kemiskinan.

Siomay turut semarak bersama aneka produk UKM lain, pada pentas Gempur Rokok Ilegal 2023 di Lapangan Drh Supardi Kota Mungkid. Gempur roko illegal sebagai bentuk upaya berkelanjutan atas pengawasan dan pemberantasan peredaran rokok illegal.

Sosialisasi gempur rokok ilegal bertujuan memberikan edukasi kepada warga masyarakat tentang segala hal yang berkaitan dengan peredaran rokok ilegal yang merugikan negara, termasuk konsekuensi hukumnya jika mengedarkan, serta ciri-ciri rokok ilegal berikut cara melaporkannya.

Si.o.mai, demikian lemma dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah 

1. n makanan tradisional Tionghoa, terbuat dari ikan, ayam, atau udang yang dihaluskan bersama tepung sagu dan putih telur, dilapisi kulit pangsit, direkatkan dan dibentuk, kemudian dikukus, biasa dimakan dengan saus kacang atau saus pedas, 

2. n makanan yang terdiri atas rebusan kubis, kentang, telur, dan adonan tepung, dipotong-potong, boleh digoreng lagi, dan disiram saus kacang

Secara historis, pada Bahasa Mandarin, makanan ini disebut shaomai yaitu daging cincang yang dibungkus kulit yang tipis dari tepung terigu yang dimatangkan dengan cara dikukus. Di Indonesia, siomai atau biasa disebut sebagai siomay identik dan dikenal sebagai makanan khas Jawa Barat, khususnya Kota Bandung, sebelum menyebar ke berbagai kota. 

Kandungan gizi

Konsumsi satu porsi penuh siomay, dengan tambahan kol, kentang dan bumbu kacang, jumlah kalori bisa mencapai 500 kkal. Secara rinci, setiap potong siomai yang disajikan mengandung 51 kkal, 6,03 g  karbohidrat, 0,85 gram lemak, dan 4,54 gram protein (https://www.halodoc.com).  

Untuk nambah wawasan. Dalam pengukuran tingkat kemiskinan menggunkana kriteria, jika dalam satu hari konsumsi makanan melampaui 2.100 kkal maka tergolong tidak miskin. Maka, jika dalam satu hari melakukan konsumsi 4 porsi siomay mungkin dapat melampaui garis kemiskinan.

Namun, disamping makan siomay 4 porsi sehari tidak dianjurkan, karena menimbulkan efek kekenyangan, juga harga  4 porsi siomay yang mencapai Rp.40 ribu tidak terjangkau kantong orang miskin.

Perlu disampaikan bahwa garis kemiskinan Provinsi Jawa Tengah tahun 2023 sebesar Rp.438 833,00 Kapita/Bulan dan Kabupaten Magelang Rp.377-497,00/Kapita/Bulan. Jika dikonversi secara harian maka Rp.12.583 /Kapita/hari atau setara dengan satu porsi siomay.

Pada tahun 2023, pada garis 12,5 ribu rupiah/kapita/hari ini, masih ada 144,49 ribu orang atau 10,96 persen penduduk yang tidak bisa melampaui. Artinya, 10,96 persen penduduk pengeluaran konsumsi hariannya kurang dari 12,5 ribu rupiah.

Jika dianalisis dari data BPS yang dirilis pada tabel: Persentase Penduduk Menurut Golongan Pengeluaran (Persen), sebagaiman disajikan secara grafis, maka masih ada 33,75 persen penduduk, dengan belanja harian 16 ribu rupiah/hari, yang belum secara leluasa mengkonsumsi siomay.

Namun, dari data ini masih ada yang bisa disyukuri, bahwa penduduk berpengeluaran kurang dari 150 ribu rupiah/bulan, telah nihil. Sementara, yang berpengeluaran kurang dari 200 ribu rupiah/bulan, jumlahnya sangat sedikit yaitu 0,25 persen.            

Program diet anti gemoy

Bagi yang sedang menjalani program diet (anti gemoy), konsumsi siomay dengan kandungan tepung terigu yang dikukus, boleh saja dilakukan dan memang lebih baik konsumsinya daripada makanan yang digoreng, selama dikonsumsi dalam batas wajar tidak berlebihan, dan sesuai dengan kebutuhan karbohidrat harian anda. Demikian jawaban dokter pada laman www.alodokter.com, atas pertanyaan apakah siomay bagus dikonsumsi saat sedang diet, karena siomay itu dikukus tidak digoreng.

Diantara berbagai sajian kuliner di lapangan Drh. Supardi ada yang tampil beda, yaitu Siomay Denayu. Uniknya, produk ini hanya tampil pas ada event. Ketika ditanya tentang kreasi dan inovasi pada olahan siomay, Mbak Dani pemegang merk Siomay Denayu, menyampaikan rencana untuk membuat siomay bukan dari ikan tenggiri, tetapi berbahan dasar ikan beong.

Siomay ikan beong tergolong inovatif, sambil nggempil kamukten ikan beong yang sudah memiliki branding yang kuat. Ketika diberi chalange tentang seberapa optimis atas inovasinya, mbak Dani memberi respon bahwa dia mendapat mentoring dari chef hotel Bintang lima, tungkasnya. 


*)Penulis Budiono, Purna JF Perencana. 

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar