BPJS Kesehatan Dorong Masyarakat Jadi Peserta Aktif, Terutama Ibu Hamil

Dilihat 43 kali

BERITAMAGELANG.ID - Kepala BPJS Kesehatan Cabang Magelang, Maya Susanti mengimbau masyarakat, khususnya ibu hamil, untuk memastikan kepesertaan JKN selalu aktif. Menurutnya, persalinan adalah kebutuhan yang pasti namun waktunya sering datang tanpa diduga, sehingga perlindungan jaminan kesehatan menjadi sangat penting.


"Dengan menjadi peserta aktif, masyarakat dapat merasa lebih tenang dan terlindungi. Mari bersama-sama menjaga keberlangsungan Program JKN dengan tertib membayar iuran," ujarnya, Selasa (5/8).


Maya menjelaskan, layanan persalinan melalui Program JKN dapat diakses mulai dari fasilitas kesehatan tingkat pertama hingga rumah sakit, mengikuti prosedur rujukan yang berlaku. Seluruh biaya tindakan medis, obat-obatan, hingga perawatan ibu dan bayi ditanggung sesuai ketentuan, sehingga peserta tidak terbebani biaya tambahan.


"Program JKN memberikan rasa aman dan kepastian pembiayaan pada momen-momen penting seperti persalinan. Peserta dapat fokus pada pemulihan tanpa khawatir soal biaya," terangnya.


Ia menegaskan bahwa BPJS Kesehatan memastikan pelayanan persalinan diberikan dengan aman, berkualitas, dan tanpa diskriminasi, baik bagi peserta di perkotaan maupun di pedesaan.


"Inilah wujud nyata komitmen negara dalam melindungi kesehatan ibu dan anak," pungkas Maya.


Manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tidak hanya dirasakan di kota-kota besar, tetapi juga sampai ke pelosok desa. Tri Handayani, seorang ibu rumah tangga asal Windusari, Kabupaten Magelang, menjadi salah satu peserta yang merasakan langsung bagaimana program JKN memberi dampak nyata bagi masyarakat sebagai peserta mandiri.


Tri Handayani, seorang ibu rumah tangga asal Depok Besaran, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Tri telah merasakan langsung manfaat program ini dalam situasi yang sangat krusial bagi dirinya dan keluarganya.


Tri pertama kali mengenal JKN ketika masih bekerja di sebuah perusahaan. Saat itu, ia terdaftar sebagai peserta melalui segmen Pekerja Penerima Upah (PPU), di mana sebagian besar iuran ditanggung oleh pihak perusahaan. Namun, setelah tidak lagi bekerja, Tri dihadapkan pada kenyataan bahwa ia harus segera mengambil keputusan terkait kepesertaannya. 


Proses perpindahan menjadi peserta JKN Penerima Bantuan Iuran (PBI) membutuhkan waktu yang tidak singkat. Sementara itu, ia tengah hamil dan bersiap menghadapi persalinan. Tak ingin mengambil risiko, Tri pun mendaftar sebagai peserta mandiri.


"Karena waktu itu saya butuh cepat, sedang hamil dan sebentar lagi melahirkan, jadi saya putuskan langsung daftar mandiri. Kalau nunggu dari pemerintah, prosesnya lama, sementara kebutuhan sudah mendesak," tuturnya.


Keputusan cepat itu terbukti tepat. Dalam waktu singkat, Tri resmi terdaftar sebagai peserta JKN mandiri. Sejak saat itu, selama kurang lebih lima bulan terakhir, ia telah memanfaatkan layanan JKN untuk keperluan persalinan serta beberapa kali pengobatan umum. Seluruh proses pelayanan kesehatan ia jalani di Rumah Sakit Harapan di Magelang.


Tri mengaku sangat bersyukur dengan keberadaan JKN. Persalinan yang ia jalani tidak hanya berjalan lancar, tetapi juga tidak dikenakan biaya tambahan apa pun di luar iuran bulanan yang telah ia bayarkan secara rutin.


"Alhamdulillah, selama pakai BPJS Kesehatan untuk lahiran dan berobat, semua ditanggung. Tidak ada biaya tambahan sama sekali. Saya merasa sangat terbantu," katanya.


Bagi Tri, JKN bukan hanya penting saat sedang sakit, tapi juga merupakan bentuk antisipasi untuk kejadian-kejadian kesehatan yang mendesak dan tak terduga, seperti kehamilan dan persalinan. Ia bersyukur telah mengambil keputusan untuk tetap menjadi peserta aktif. Menurutnya, banyak masyarakat yang mungkin belum menyadari pentingnya memiliki jaminan kesehatan, padahal manfaatnya sangat nyata.


"Kalau kita sehat, mungkin terasa biasa saja. Tapi waktu butuh, seperti melahirkan, itu baru terasa pentingnya. Bayangkan kalau harus bayar sendiri biaya rumah sakit, pasti berat," jelasnya.


Menurutnya, BPJS Kesehatan telah menjalankan tugasnya dengan baik, dan ia berharap ke depan pelayanan JKN dapat semakin ditingkatkan, terutama dalam hal kemudahan alur pelayanan, serta penyederhanaan proses administrasi yang mungkin masih menjadi kendala bagi sebagian orang.


"Kalau bisa, alurnya dibuat lebih gampang lagi. Sekarang sudah baik, tapi kalau makin praktis, masyarakat pasti lebih senang. Apalagi untuk orang-orang desa yang mungkin belum terbiasa dengan sistem layanan kesehatan digital," ungkapnya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar