Percepat Eliminasi TBC, Pemkab Magelang Skrining di Area Publik

Dilihat 30 kali
Warga mengecek kesehatan gratis dan screening TBC di Pasar Bulu Kamongan Srumbung Kabupaten Magelang.

BERITAMAGELANG.ID - Pemerintah Kabupaten Magelang mempercepat langkah-langkah masif untuk mencapai target eliminasi Tuberkulosis (TBC) pada 2030 mendatang.

Program eliminasi TBC ini merupakan program prioritas Pemerintah yang beririsan dengan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) salah satunya di wilayah Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. 

Di wilayah lereng barat Gunung Merapi ini, Puskesmas Srumbung menyasar tiga area publik yakni Pasar Srumbung, Pasar Ngepos dan Pasar Bulu di Desa Kamongan.

Penanggung Jawab Penanggulangan TBC Puskesmas Srumbung, Siti Amanah mengatakan, di ketiga lokasi pasar itu, antusias warga mengikuti skrining dan cek kesehatan sangat tinggi. 

Selama program berlangsung, Puskesmas Srumbung mencatat jumlah warga yang melakukan CKG di Pasar Srumbung sebanyak 105 orang dan suspect TB 7 dengan hasil tes negatif. Pasar Ngepos 125 yang CKG dan suspect TB 1 orang masih dalam pemeriksaaan di rumah sakit. 

Kemudian di Pasar Bulu petugas memeriksa 118 CKG dengan suspek TB 2 orang masih dalam pemeriksaan menunggu hasil cek dahak.

 "Namun demikian petugas tidak menemukan adanya kasus TBC,"  kata Amanah, Rabu (24/12). 

Selain para pedagang, petugas juga melayani pemeriksaan bagi masyarakat umum yang berada di sekitar lokasi.

"Jika positif diobati 6 bulan yang di Pasar Srumbung negatif semua. Terbanyak pemeriksaan di Pasar Ngepos," ungkap Amanah.

Kepala Puskesmas Kecamatan Srumbung, dr. Muhammad Satoto mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk pelayanan kesehatan preventif untuk mendeteksi dini berbagai penyakit, khususnya Tuberkulosis (TB), Diabetes Melitus (DM), dan Hipertensi (HT).

Sesuai data nasional, imbuh Satoto, di Kecamatan Srumbung cakupan kasus TBC aktif hingga akhir tahun 2025 mencapai 73 orang. 

Namun hasil penyisiran petugas lewat CKG dan screening kesehatan belum mencapai target cakupan yang ditentukan tersebut.  

"Sampai hari ini masih 9 orang yang baru ditemukan. Jadi masih kurang banyak," ungkap Satoto.

Satoto mengimbau agar warga menjaga lingkungan dengan menerapkan hidup sehat. Selain itu jika ditemukan anggota keluarga atau masyarakat mengalami batuk minimal dua minggu untuk segera melapor atau berkonsultasi ke Puskesmas, petugas kesehatan atau kader TB terdekat.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar