Variasi Produk Destinasi Wisata

Dilihat 145 kali
Batik tulis produksi Rumah Batik Lumbini Tingal Kulon, Wanurejo, Borobudur dapat menjadi branding. Di rumah batik ini, tidak hanya sekadar menjual produk, namun juga mengedukasi wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk mengetahui proses pembuatan batik sampai tingkat kedalamannya.

INDUSTRI pariwisata saat ini sudah mulai menggeliat kembali, bahkan kembali diprdiksi akan dapat menjadi sektor dominan dalam perolehan devisa negara, setelah beberapa tahun lalu terimbas dari badai pandemi Covid-19. Berbagai wilayah destinasi wisata di Nusantara sudah mulai banyak dikunjungi wisatawan baik mancanegara maupun domestik. Fenomena tersebut dapat menjadi indikator, bahwa sektor ini memang dirindukan publik, karena berkorelasi denggan aspek rekreasi yang dibutuhkan oleh semua kalangan dengan tidak memandang strata maupun usia.


Tidak bisa dipungkiri, industri pariwisata merupakan sektor unggulan yang telah direncanakan secara sinergis dari pemerintah pusat dan daerah dengan tujuan utama menjadi kontributor utama dalam penerimaan devisa negara yang berimbas pada kesejahteraan masyarakat. Untuk itu kiranya dalam elaborasi pariwisata ke depan tentunya harus dipikirkan untuk menjadikan pariwisata menjasi ikon atau branding quality tourism (pariwisata berkualitas).


Kesejateraan Berkelanjutan


Implikasi pariwisata berkualitas merupakan konsep pemikiran pariwisata yang mampu menciptakan kenyamanan, kepuasan, kebahagiaan komunitas lokal dan kesjahteraan secara berkelanjutan yang dapat dinikmati generasi berikutnya. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai batasan-batasan yang dapat dilihat sebagai indikator-indikator pariwisata berkualitas, yakni dilihat dari sisi wisatawan, masyarakat lokal, dan dari sisi pelayanan maupun produk yang ditawarkan. Sebagai negara kepulauan yang terdiri dari berbagai potensi pariwisata, Indonesia sudah dikenal sebagai negara destinasi wisata yang diminati oleh wisatawan mancanegara mulai dari zaman kolonial sampai saat ini (Hendy Prasetyo, 2023).


Adapun semua pihak perlunya mengedepankan pariwisata berkualitas ini tentunya dengan berbagai pertimbangan yang cukup elementer. Pertama, pariwisata berkualitas akan menjadi pilar utama ekonomi yang dapat memberi kontribusi besar untuk pendapatan daerah atau negara. Adanya peningkatan kunjungan wisatawan ke suatu destinasi wisata akan menghidupkan dan memberi peluang menjadi daya tarik bagi investor lokal maupun internasional, menciptakan peluang bisnis baru, meningkatkan inovasi, dan menghasilkan keuntungan ekonomi jangka panjang namun dengan tetap memperhatikan sisi kualitas, agar destinasi pariwisata tersebut dapat berkembang secara berkelanjutan.


Kedua, pariwisata berkualitas memiliki peran penting dalam memromosikan budaya daerah atau wilayah tertentu. Eksistensi destinasi wisata yang unik dan berkualitas akan menjadi daya tarik positif bagi wisatawan untuk mencari pengalaman berbeda, merasakan keragamaman budaya, tradisi serta eksotika dari desinas wisata yang dikunjungi.


Ketiga, elaborasi pariwisata yang berkualitas akan mendorong pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya. Adapun yang perlu diperhatikan tak lain yaitu keberlanjutan dalam pengembangan pariwisata berkualitas seperti pemberdayaan masyakakat lokal, mendukung konservasi alam dan lingkungan. Kesadaran akan pentingnya melestarikan sumber daya alam menjadi bagian integral dalam strategi pengembangan pariwisata berkualitas yang pada gilirannya akan dapat berperan dalam pengembangan sosial dan kultural komunitas.


Adapun yang juga perlu diperhatikan dalam pengelolaan kualitas pariwisata adalah fokus pada aspek-aspek yang dapat menjadi penentu keberlangsungannya. Pada aspek kualitas pengalaman wisatawan, yang menjadi perhatian utama yaitu peningkatan fasilitas dan pelayanan serta konservasi lingkungan dalam menciptakan pengalaman nyata bagi mereka yang berkunjung ke suatu destinasi wisata. Aspek kualitas keuntungan bagi investor mencakup pengelolaan finansial yang transparan dan berkelanjutan, serta inovasi dalam penyediaan produk dan destinasi untuk menarik investasi.


Sementara itu, pada aspek kualitas hidup masyarakat setempat, diperlukan pemberdayaan masyarakat lokal, pelestarian budaya, dan distribusi manfaat ekonomi yang adil dapat menjadi faktor penentu.  Oleh karena itu diperlukan adanya keseimbangan antara kebutuhan wisatawan, keuntungan investor, serta kesejahteraan masyarakat lokal dapat menjadi elemen utama untuk mencapai target elaborasi pariwisata berkelanjutan yang dapat menjadi parameter dalam akuntabilitasnya.


Produk Spesifik


Salah satu strategi untuk mengoptimalkan pariwisata yang berkualitas, tidak dapat dipisahkan dengan produk spesifik dari destinasi wisata. Pada umumnya saat ini pengelola pariwisata masih berorientasi pada peniruan produk atau kemasan dari daerah lain yang diperkirakan layak jual. Seperti wisata selfie yang belakangan ini marak menjadi kemasan unggulan. Dengan makin banyaknya kemasan wisata selfie, dalam hitungan perjalanan waktu yang terus bergulir, maka banyak produk wisata ini mengalami kolaps, karena hanya mengikuti alur dan kurang adanya inovasi yang berbeda dengan daerah lain.


Untuk itu semua pengelola destinasi pariwisata perlu juga dengan jeli memperhitungkan produk spesifik yang akan ditawarkan kepada wisatawan. Seperti halnya sekarang, banyak bermunculan desa wisata dengan produk ungulannya masing-masing. Namun perlu juga dipertimbangkan produk yang ditawarkan hendakya juga variative dan berbeda dengan daerah lain. Misalnya di Borobudur, banyak muncul produk cindera mata karya para pengrajin.


Bisa jadi masing-masing desa walaupun sama-sama menghasilkan produk kerajinan, namun perlu juga dibuat variasi. Perlu dibangun kesepakatan bersama, masing-masing desa walaupun produknya sama, dengan tema Candi Borobudur, perlu dilakukan pembagian tema pembuatan sesuai dengan narasi yang ada di relief Borobudur. Dengan demikian, masing-masing desa membuat kerajinan dengan tema Candi Borobudur, namun diolah dengan proses kreatif yang lain. Tentunya para seniman tidak kurang ide. Candi Borobudur memiliki 2.672 panel relief baik  naratif maupun dekoratif yang dapat menjadi sumber inspirasi.


Melalui keunikan dari produk destinasi wisata tersebut, akan menjadi daya pembeda dan menarik untuk dikunjungi. Dengan keunikannya tersebut, wisatawan akan menjadi semakin terkesan dari destinasi yang dikunjungi. Pada gilirannya dapat memberi nilai positif, yaitu ditunjukkan dengan tingkat kepuasan wisatawan dengan harapan akan kembali berkunjung ke desinasi wisata yang pernah dikunjungi.



Penulis: Ch. Dwi Anugrah, Ketua Sanggar Seni Ganggadata Desa Jogonegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kab. Magelang

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar