BERITAMAGELANG.ID - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang mencetuskan program Jogo Tuk (menjaga mata air). Program tersebut dimunculkan sebagai langkah konservasi terhadap sumber mata air agar tetap lestari.
Lewat program tersebut DLH Kabupaten Magelang ingin mematahkan penelitian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang memprediksi 2040 pulau Jawa akan krisis air. Karena program tersebut, beberapa kabupaten/kota lain banyak yang ingin belajar ke Kabupaten Magelang mengenai cara menjaga dan merawat sumber mata air.
"Berangkat dari rasa khawatir akan adanya kemungkinan krisis air di Pulau Jawa,Kami berkeinginan nantinya anak cucu diwarisi mata air bukan air mata," ucap Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang Joko Sudibyo, Kamis (29/4/2021).
Joko menjelaskan, secara teknis, di setiap desa dibentuk komunitas Jogo Tuk dengan SK kepala desa. Pihaknya memberikan pelatihan kepada komunitas Jogo Tuk yang ada di setiap desa untuk merawat setiap mata air. Secara teoritis maupun praktek.
Joko berharap dengan melibatkan masyarakat sekitar, dapat membuat proses konservasi menjadi maksimal karena ada rasa memiliki.
"Sampai saat ini sudah ada 60 desa yang sudah mengikuti pelatihan Jogo Tuk. 40 desa telah meng-SK-kan komunitasnya," jelas Joko.
Joko mengatakan, kegiatan konservasi mata air berupa penanaman pohon, pembuatan sumur resapan dan biopori. Mereka menggunakan dana APBD untuk program tersebut. Di samping itu beberapa desa juga menggunakan dana Corporate Social and Responsibility (CSR), bekerjasama dengan beberapa perusahaan.
Joko menambahkan, untuk saat ini ada dua desa yang penerapan program Jogo Tuk-nya sudah maksimal. Ada di Desa Sumber dan Kalibening Secang. Selain pelaksanaan konservasi yang bagus juga telah ada pendataan mata air secara digital di desa tersebut. Sehingga bisa dipantau secara daring menggunakan gawai.
Program tersebut merupakan rencana jangka panjang. Sehingga diperlukan kerja sama antar berbagai elemen organisasi maupun masyarakat. Agar bisa terus berjalan secara berkelanjutan.
"Kami targetkan nantinya semua desa di Kabupaten Magelang bisa membentuk komunitas Jogo Tuk dan dapat menjaga mata air yang ada di wilayahnya masing-masing," papar Joko.
Kepala Desa Sukorejo Mertoyudan, Slamet Widjayani mendukung program tersebut, dimana di wilayahnya terdapat sumber mata air Gending yang mengalir sepanjang tahun dan juga dipergunakan untuk keperluan PDAM.
"Program tersebut bagus, perlu diterapkan untuk mata air Gending, dan mudah-mudahan bisa diakomodir," harap Slamet.
0 Komentar