Lulus Sekolah, Anak SD Diajak Bakti Sosial Tanam Pohon dan Tebar Benih

Dilihat 266 kali
Menandai kelulusan, siswa/siswi kelas 6 SDN Borobudur 1 melakukan tebar benih ikan di kali Sileng dan tanam bibit pohon.

BERITAMAGELANG.ID - Wujud syukur atas lulusnya siswa/siswi kelas 6 SDN Borobudur 1, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, ditandai dengan kegiatan bakti sosial menanam pohon dan tebar benih ikan, Senin (26/5/2025). Kegiatan terpuji yang patut diapresiasi itu, didukung siswa lain dari enam SD yang ada di wilayah Kecamatan Borobudur.


Kepala SDN Borobudur 1, Eni Sumarsih mengatakan, ada sekitar 100 siswa/siswi yang terlibat dalam kegiatan tersebut, yakni menebar ikan Nila di Kali Sileng sebanyak 30 kontong plastik, dan menanam bibit pohon durian dan klengkeng di taman buah Desa Karangrejo, Borobudur.


Para siswa yang telah menyelesaikan rangkaian kegiatan pembelajaran mulai kelas 1 hingga lulus kelas 6, diajak melakukan kegiatan positif, guna membentuk karakter dan menanamkan pemikiran bahwa mereka bisa menyelenggarakan kegiatan di puncak pembelajaran dengan cara sederhana, namun bermanfaat. 


"Kegiatan dan membekalan agar anak-anak sejak dini peduli lingkungan dan tanam pohon, serta tebar bibit ikan, diharapkan dapat memberikan makna positif tentang pentingnya peduli lingkungan, dan tetap melanjutkan ke jenjang pendidikan. Usai kegiatan, mereka makan bersama dengan nasi bungkus," kata Eni.


SDN tersebut mengikuti kegiatan bersama 20 pendamping, terdiri dari siswa/siswi SDN Borobudur 1,  SDN Borobudur 2, SDN Candirejo 1, SDN Karangrejo, SDN Ringinputih 2 dan SDN Ngadiharjo 1. 


"Dengan mengajak beberapa SD di lingkungan Kecamatan Borobudur, bertujuan untuk membentuk karakter dan menanamkan pemikiran, bahwa menyelenggarakan kegiatan di puncak pembelajaran dengan cara sederhana, namun bermanfaat," jelas Eni.


Koordinator sekolah Adiwiyata SDN Borobudur 1, Suci Ratnawati menambahkan, kegiatan bakti sosial dilakukan anak-anak di lokasi yang berbeda, dengan bersepeda ke lokasi kegiatan. Hal tersebut untuk mengehmat bahan bakar fosil, pengurangan emisi dan polusi, yang ditandai dengan tanam pohon untuk suplai oksigen, pencegah longsor dan banjir.


"Sedangkan melepas ikan, adalah melestarikan air dan menjaga ekosistem air. Selain itu, para siswa membersihkan sampah plastik dan sampah lainnya, agar kebersihan lingkungan tetap terjaga," ujarnya.


Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Pertama DLH Kabupaten Magelang, Riyani Rahmawati mengatakan, kegiatan tasyakuran lulusan siswa-siswi SDN Borobudur 1  sangat berarti dan inspiratif, karena anak-anak diajak peduli lingkungan, dengan penanaman pohon dan tebar benih ikan dalam rangka mendukung program Adiwiyata Mandiri Tahun 2025.


"Atas nama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang, saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada SD Negeri Borobudur 1 dan Pemerintah Desa Karangrejo atas inisiatif, komitmen, dan kerja sama luar biasa dalam menciptakan lingkungan yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan," ujarnya.


Kegiatan ini, lanjutnya, bukanlah sekadar menanam pohon dan menebar benih ikan, tetapi simbol perubahan, investasi masa depan, dan bentuk nyata dari pendidikan karakter lingkungan. Anak-anak sedang menanam nilai-nilai kebaikan, kepedulian, dan tanggung jawab ekologis ke dalam jiwa generasi muda.


Bibit pohon yang ditanam, akan menjadi paru-paru bagi bumi yang tercinta. Ia akan menyerap karbon, menjaga air tanah, dan memberikan keteduhan. Sedangkan ikan yang ditebar, bukan hanya akan mengisi ekosistem perairan, tetapi juga menghidupkan keseimbangan rantai makanan dan meningkatkan keberagaman hayati.


Maka melalui program Adiwiyata Mandiri, tidak hanya mencetak siswa yang cerdas secara akademik, tetapi juga membentuk anak-anak yang peduli dan berbudaya lingkungan, yang kelak mampu menjadi agen perubahan dalam masyarakat. 


"Kami percaya bahwa pendidikan lingkungan yang dimulai sejak dini adalah kunci utama dalam membentuk perilaku ramah lingkungan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, sinergi antara sekolah dan pemerintah desa, merupakan contoh  dari praktik ekoliterasi berbasis komunitas," pungkasnya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar