Mesin Karya Siswa SMK Maarif Kota Mungkid Curi Perhatian Gubernur Jateng

Dilihat 1391 kali
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo didampingi Bupati Magelang Zaenal Arifin meluncurkan mesin NU roaster dan meresmikan Gedung Pusat Keunggulan SMK Ma’arif Kota Mungkid, Magelang, Selasa (21/2).

BERITAMAGELANG.ID - Mesin karya siswa SMK Ma'arif Kota Mungkid Kabupaten Magelang sukses mencuri perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo lantaran produk mereka siap jual dan tinggi pesanannya. Selain itu, sekolah ini juga sudah menjalin mitra dengan industri sebagai offtaker produknya.


Dikatakan Ganjar, selain gedung sekolah bagus, pembelajaran di SMK Maarif Kota Mungkid juga cukup serius dengan dua karya bagus yakni mesin roaster kopi dan part mesin industri. Selain itu pihak sekolah juga bekerja sama dengan industri membuat mesin roaster, sehingga karya anak-anak menjadi konkret dan bisa dilihat, dijual dan offtaker-nya ada.

 

"Kedua, di atas tadi ada part dari industri, bahkan kelebihan order sampai bekerja sama dengan SMK lain," kata Ganjar, seusai meluncurkan mesin NU roaster dan meresmikan Gedung Pusat Keunggulan SMK Maarif Kota Mungkid, Magelang, Selasa (21/2).


Menurutnya, praktik yang dilakukan oleh SMK Maarif tersebut sejalan dengan harapan sekolah vokasi untuk bermitra dengan industri atau perusahaan. Tidak hanya ilmu pengetahuan tetapi banyak pengalaman praktik yang bermanfaat bagi siswa ketika mereka lulus.

 

"Pada sisi puncaknya nanti adalah teaching factory. Dengan cara itu keterampilan mereka akan mudah diterapkan, dan mengerti kualitas dirinya seberapa," ungkapnya.


Ganjar juga mengungkapkan, baru-baru ini ia mendapatkan tamu dari perwakilan sejumlah perusahaan ternama, yang sudah bermitra dengan sekolah menengah kejuruan.

 

Berdasar itu, Ganjar ingin mereplikasi pola itu untuk dikembangkan di sekolah-sekolah lain tapi harus ada jodohnya (mitra kerja sama). Sedangkan SMK Maarif ini, lanjutnya, sudah ada jodohnya beberapa perusahaan yang bermitra sehingga di antara mereka nanti akan tahu, saling mengisi dan melakukan improvement atau perbaikan-perbaikan.


"Apa kebutuhan industri lalu bagaimana sekolah menyiapkan siswanya itu dengan baik," tegas Ganjar.

 

Kedisiplinan dan metodologi belajar di SMK Maarif Kota Mungkid ini juga menjadi perhatian Ganjar. Bagaimana sikap yang mesti diberikan oleh guru dan atau siswa dalam proses belajar-mengajar. Terlebih, anak-anak juga sudah memiliki sikap untuk masa depannya, karena banyak di antara mereka sudah memiliki cita-cita setelah lulus dari SMK Maarif.

 

Lebih jauh diungkapkan Ganjar, hal itu terbukti ketika ditanya para siswa SMK Maarif sudah memiliki cita-cita bekerja dimana ketika lulus kelak.

 

"Tadi kalau kami tanya sudah punya cita-cita bekerja dimana, sehingga mereka menyiapkan diri betul dengan keahliannya, untuk bisa menuju ke cita-cita mereka," kata Ganjar.


Ganjar menekankan jika SMK Maarif, yang berada di naungan LP Maarif atau lembaga pendidikan Nahdlatul Ulama membuat pelajar tidak hanya belajar tentang pengetahuan dan keterampilan saja namun juga belajar karakter dan emosional dalam menjalin komunikasi. Sehingga intelektualnya diasah dengan pengetahuan dan keterampilan yang baik.

 

"Kedua, emosionalnya, bagaimana membangun jejaring, berkomunikasi dengan orang tua. Ini punyanya NU, jadi kalau bicara spiritualitasnya saya kira juga akan baik. Kelengkapan itu akan didapatkan oleh siswa," katanya.


Kepala SMK Maarif Kota Mungkid, Ngungun Bayu Santoso menambahkan mesin roasting yang diberi nama NU Roaster tersebut digunakan untuk memindahkan biji kopi mentah menjadi kopi yang sudah dipanggang sehingga juga bisa memaksimalkan produksi kopi sendiri dengan brand Mung Kopi


Menurutnya, proses pengenalan kopi tersebut sudah dilakukan sejak November 2021. Pihaknya baru menjalin kerja sama dengan salah satu industri pada Agustus 2022. Saat itu, ada lima anak yang magang di sana sekaligus belajar membuat mesin roasting.


Dalam proses pembuatan mesin roasting tersebut, para siswa dipandu oleh pengelola industri. Sedangkan siswa yang memproduksi dan mengoperasikan mesin roasting yakni dari kelas 11 dan 12 jurusan kimia industri serta teknik mesin. Belum menjangkau seluruh keahlian yang ada di SMK Ma’arif Kota Mungkid.


Dijelaskan Ngungun, setelah memiliki mesin roasting, sekolah juga telah memasarkan produk kopinya. Bahkan, sekolah telah mendaftarkan produknya untuk mendapat sertifikasi. Baik produk Mung Kopi maupun mesin roasting.


"Jadi, (pihak) industri yang punya teknologi dan ilmunya, ditularkan kepada kami. Ada lima anak dan dua guru pendamping selama lima bulan di sana," jelasnya.

 

Untuk biji kopi, pihak sekolah telah bekerja sama dengan para pelaku usaha. Baik dari Ngrancah, Kecamatan Grabag dan daerah Pegunungan Menoreh. Sedangkan untuk mesin roasting dijual dengan harga sekitar Rp140 juta per unitnya.


"Kalau untuk pemasaran, kami baru menjangkau sekitar Magelang. Harapannya, bisa dipromosikan lewat Lapak Ganjar," pungkasnya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar