Objek Wisata Nepal Van Java Akan Dikembangkan Dengan Konsep Smart Tourism

Dilihat 1830 kali
Rektor Untidar Prof Mukh Arifin dan Direktur Gamabran Brand usai menandatangani MoA pengembangan objek wisata Nepal Van Java

BERITAMAGELANG.ID - Potensi wisata Nepal Van Java di Dusun Butuh Desa Temanggung Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang, menarik perhatian PT Gambaran Brand yang berkedudukan di Jakarta, melakukan pendampingan dalam hal pengembangan destinasi. Jumlah pengunjung yang mencapai 15 ribu per bulan harus bisa dimanfaatkan dan memberi manfaat terutama bagi penduduk setempat dan sekitarnya.


"Nepal Van Java memiliki potensi yang luar biasa. Maka kita tertarik untuk mendampingi dalam pengembanganya," kata  Arto Biantoro, Direktur Utama Gambaran Brand di sela-sela penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama antara Gambaran Brand dengan Universitas Tidar (Untidar) di gedung Fakultas Teknik Untidar, Rabu (10/11). Kerja sama itu menyepakati objek wisata Nepal Van Java menjadi wisata berbasis smart tourism.


Arto mengatakan, Dusun Butuh sangat prospektif karena merupakan kawasan lama yang sudah disukai orang. 


"Bayangkan kalau 15 ribu orang yang berkunjung hanya selfie saja. Maka kita berpikir bagaimana cara kita memanfaatkan potensi ini," ujarnya.


Dalam pengembanganya, Gambaran Brand akan fokus untuk menggarap kuliner, homestay dan semacamnya. Pihaknya bahkan sengaja mengundang food culinary dari Jakarta untuk meneliti di Nepal Van Java. 


"Ternyata di sini ada brokoli, loncang, kentang. Kalau dikombinasi bisa menjadi makanan lokal dan itu bisa dijual kepada wisatawan. Tujuannya adalah tiket tanda masuk yang semula hanya Rp10 ribu bisa dinaikkan karena ada nilai plus. otomatis kawasan akan tumbuh dan masyarakat sejahtera ," ujarnya.


Juga soal homestay dan sanitasi. Ini juga perlu didampingi, dengan tujuan wisatawan nyaman. Kondisi saat ini, jumlah toilet dibanding jumlah wisatawan yang datang tidak sebanding. 


"Nah ini perlu kita pikirkan. Demikian juga dengan rumah-rumah penduduk yang bisa dijadikan homestay dengan standar hotel. Kita akan gandeng teman-teman yang ahli di bidangnya. Tugas kami adalah sebagai penghubung," imbuh Arto yang merupakan putra dari mantan artis almarhum Kris Biantoro yang asli Magelang.


Pihaknya sengaja menggandeng Untidar dalam melakukan riset untuk mengetahui permasalahan, potensi dan beberapa hal penting lainnya. Perguruan tinggi menjadi hal penting dalam rencana pengembangan ini dalam membantu menghimpun data-data awal yang dipergunakan untuk menentukan rencana strategi apa yang akan diterapkan dalam pengembangan Dusun Butuh.


Sementara itu, Rektor Universitas Tidar, Prof Mukh Arifin, menambahkan, pihaknya selama ini sudah melakukan kerja sama untuk pengembangan. 


"Mari kita manfaatkan kerjasama ini dengan membangun Dusun Butuh dengan cara berbeda. Situasi masyarakat saat ini sudah berbeda, misal dengan smart tourism," kata Rektor.


Smart tourism salah satunya dapat diwujudkan dengan aplikasi yang mudah diakses para wisatawan. Aplikasi yang memberikan informasi lengkap tentang apa saja yang ada di Nepal Van Java. 


"Dimana saja kamar kecil yang disediakan, tempat makan, tempat membeli oleh-oleh dan sebagainya. Ditambah pelayanan pembayaran digital yang sekarang sudah digunakan masyarakat, pastinya fasilitas ini bisa tambah menarik banyak wisatawan," harapnya.


Selain penandatangan MoU, Gambaran Brand juga menandatangani Perjanjian Kerjasama/MoA dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UNTIDAR. Dimana tim dari Fisipol nantinya yang akan membantu dalam bidang penelitian. Penelitian akan dilaksanakan dalam kurun waktu 3 minggu.


Sementara itu, program pengembangan Nepal Van Java ini juga didukung Bank Rakyat Indonesia. 


"Saat ini sudah mulai diterapkan pembayaran digital di wilayah Nepal Van Java sehingga memudahkan transaksi para wisatawan," ungkap Gunariyadi, Kepala Cabang Bank BRI Cabang Magelang.


Pengelola Nepal Van Java, Lilik Setyawan menyambut baik dengan adanya pendampingan dan riset oleh Untidar dan Gambaran Brand. Ia berharap, setelah ada pengembangan, Dusun Butuh "Nepal Van Java" menjadi lebih maju.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar