Gropyok Hama Tikus, Petani Optimis Bisa Panen Padi Maksimal

Dilihat 746 kali
Petani di Desa Banyuwangi Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang melakukan Gropyokan hama tikus yang menyerang tanaman padi mereka.

BERITAMAGELANG.ID - Ratusan petani di Desa Banyuwangi Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang harus berjibaku mencari hama tikus yang menjadi momok menakutkan bagi mereka.


Salah satu petani di Desa Banyuwangi, Mahfud mengatakan, serangan hama tikus di lahan sawah miliknya pada tahun ini merupakan serangan yang terparah. Di lahan sawah seluas 0,5 hektare biasanya bisa menghasilkan padi sebanyak 2,5 ton, namun saat ini hanya menghasilkan empat kuintal saja.


"Saya bertani selama 37 tahun kali ini yang parah. Saya nanam setengah hektar biasanya 2.5 ton ini hanya 4 kwintal (hasil panennya)" kata Mahfud yang ikut serta dalam gerakan pengendalian organisme pengganggu tanaman tikus yang digelar Dinas Pertanian dan Pangan di Desa Banyuwangi Bandongan Kabupaten Magelang, Kamis (17/4/2025).


Mahfud mengaku sudah melakukan berbagai cara untuk membasmi hama tersebut, agar tanaman padi bisa tumbuh dan mendapatkan hasil panen maksimal, salah satunya dengan memberi umpan racun pada sekitar liang sarang tikus.


Namun, menurut Mahfud upaya itu kurang maksimal, karena hanya di sekitar sawahnya, sehingga hama tikus tetap datang lagi. Maka dengan upaya bersama kali ini Mahfud optimis mendatang hasil panen bisa kembali normal.


"Pakai racun tetes di kepala ikan lele atau ikan asin hasilnya kurang signifikan karena hanya sendirian. Jika bareng tikus tidak datang lagi dari sawah lainnya," ungkapnya.


Untuk mengurangi kerugian para petani, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang menggelar Gropyokan atau Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Tikus. Penyuluh Pertanian Lapangan dan kelompok tani dilibatkan dalam kegiatan itu 


Koordinator Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kota Kabupaten Magelang, Rismanto menjelaskan, metode kali ini Gropyokan yakni bersama sama dalam satu hamparan membasmi tikus selesai dalam satu hari. Sehingga tikus tidak pindah ke blok lainnya.


Alat yang digunakan adalah sreng atau emposan dengan kandungan belerang. Asap dari emposan membuat tikus mabuk dan mati dalam sarangnya. Metode kedua adalah menebar umpan racun yang dicampur gabah padi.


"Tikus menjadi hama utama di sentra pertanian di Kabupaten Magelang, sekitar 15 kecamatan terserang hama tikus dengan luas sekitar 30 hektar," kata Rismanto.


Serangan hama tikus pada tanaman padi di wilaya  ini terjadi karena lahan sawah di Kecamatan Bandongan banyak mengandung air. Selain itu juga di disebabkan iklim ekstrem dengan pola tanam petani yang tidak bersamaan.


Untuk mengurangi serangan hama tikus, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan berharap, para petani menanam padi secara bersamaan dan juga memperhatikan pola tanam dengan mewaspadai OPT lain seperti tungro, penggerek batang, wereng coklat dan blas.


"Luasan serangan hama tikus tidak terlalu signifikan, tapi serangan hama lain yang harus kita waspadai," jelas Romza.


Menurut Romza, lahan pertanian di wilayah Kabupaten Magelang yang terserang hama tikus mencapai 30.007 hektare. Seluas 429 hektar sudah dilakukan pengendalian.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar