Identifikasi Ikan Lokal Didorong Jadi Sumber Ketahanan Pangan

Dilihat 75 kali

BERITAMAGELANG.ID - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) terkait Identifikasi dan Upaya Pelestarian Sumber Daya Ikan Perairan Sungai di Kabupaten Magelang. Sebelumnya, ditandatangani juga Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Magelang dengan UGM.

Kegiatan yang berlangsung sejak Oktober hingga Desember 2025 ini berfokus pada identifikasi potensi ikan air tawar lokal yang terdapat di sungai-sungai Kabupaten Magelang. Output utama dari program ini adalah dokumen kajian domestikasi ikan lokal yang dapat dikembangkan sebagai sumber daya perikanan berkelanjutan.

Prof. Djumanto, ketua tim kajian dari Fakultas Pertanian UGM melaporkan kegiatan telah dimulai dengan koordinasi bersama komunitas pemancing serta melakukan survei lapangan di enam titik stasiun penelitian. Enam titik tersebut mencakup tiga wilayah representatif Kabupaten Magelang, yaitu utara, tengah, dan selatan, dengan lokasi di Muntilan (tiga titik), Sungai Elo (satu titik), Sungai Mangu (satu titik), dan Sungai Ndaru (satu titik).

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, Joni Indarto, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menjaga kelestarian ikan lokal sesuai arahan bupati.

"Kami berharap masyarakat, khususnya kelompok miskin, dapat memanfaatkan sumber daya sungai untuk kebutuhan protein ikan. Upaya ini juga akan didorong melalui pembangunan nursery dan spawning ground," ujarnya saat penandatanganan PKS tersebut di gedung Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta, Senin (22/9).

Dekan Fakultas Pertanian UGM, Jaka Widada, menekankan pentingnya menjaga ekosistem perairan sungai, bukan hanya ikannya.

"Ekosistem akan menentukan, pemulihan yang terlambat justru akan menghambat. Karena itu habitat asli perlu dijaga. Saya berharap Prof. Djumanto dapat mengawal penelitian ini dengan baik," pesannya.

Kerja sama ini diharapkan menghasilkan identifikasi jenis-jenis ikan lokal bernilai ekonomis yang berpotensi untuk didomestikasi. Sebagai informasi, Kabupaten Magelang sebelumnya telah mendaftarkan ikan beong sebagai salah satu indikasi geografis khas daerah. Ke depan, ikan-ikan lokal lain yang berhasil diidentifikasi akan diupayakan pengembangannya melalui domestikasi.

Saat ini, beberapa jenis ikan seperti mangur/carper telah dapat dibudidayakan di tingkat masyarakat, dan terbukti dapat beradaptasi dengan baik di wilayah DIY maupun Kabupaten Magelang.

Dengan penandatanganan PKS ini, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang bersama Fakultas Pertanian UGM berkomitmen untuk terus mendorong pemanfaatan potensi perikanan lokal, baik sebagai sumber ketahanan pangan maupun sebagai identitas ekonomi daerah.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar