Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) menjadi topik hangat yang sering dibahas. Mungkin Anda sudah pernah mencoba chatbot AI seperti ChatGPT, Gemini, Bing, Meta AI dan masih banyak lagi yang bisa menjawab berbagai pertanyaan, atau membuat gambar hanya dari perintah teks. Tapi sebenarnya, dari mana AI tahu semua itu? Bagaimana bisa ia memahami kata-kata dan mengubahnya menjadi jawaban atau gambar?
AI adalah sistem komputer yang dirancang untuk meniru kecerdasan manusia. Artinya, AI bisa belajar, memahami, dan membuat keputusan berdasarkan data yang telah diberikan.
Ada banyak cabang dalam AI, salah satunya adalah machine learning, yaitu kemampuan AI untuk belajar dari contoh. Chatbot yang bisa menjawab pertanyaan atau AI yang bisa menggambar adalah hasil dari machine learning ini.
AI belajar dari data, bukan sekali ajar langsung pintar
Bayangkan Anda belajar menjawab soal matematika. Anda perlu membaca buku, latihan soal, dan mengerti rumus. Sama halnya dengan AI, ia "dilatih" menggunakan miliaran data dari internet, buku, artikel, dan berbagai sumber lainnya.
Proses ini disebut training. AI membaca banyak teks dan gambar, lalu secara perlahan belajar hubungan antar kata, makna kalimat, bahkan gaya bahasa.
Lalu, bagaimana AI bisa menjawab pertanyaan kita?
Ketika Anda mengetikkan pertanyaan seperti: "Apa penyebab hujan?"
AI tidak langsung membuka Google atau "mencari di internet".
Sebaliknya, AI memproses pertanyaan Anda menggunakan model bahasa besar (Large Language Model) yang sudah dilatih sebelumnya dengan jutaan hingga miliaran kalimat dari berbagai sumber, seperti buku, artikel, ensiklopedia, dan sumber lain yang tersedia secara publik.
AI menggunakan teknik pemrosesan bahasa alami (Natural Language Processing/NLP) untuk:
Setelah mengenali maksud dari pertanyaan Anda, AI akan menyusun jawaban berdasarkan pola-pola bahasa dan pengetahuan yang sudah dipelajari. Proses ini disebut prediksi kata selanjutnya. Artinya, AI memilih kata demi kata yang paling mungkin muncul berdasarkan konteks pertanyaan Anda dan apa yang sudah diketahui.
Contoh:
"Penyebab hujan adalah"
AI akan memprediksi kelanjutan kalimat tersebut dengan mengingat bahwa hujan terbentuk dari proses penguapan air, pendinginan udara, dan jatuhnya tetesan air akibat kondensasi di atmosfer.
Bagaimana dengan gambar? Bagaimana AI bisa menggambar dari teks?
Teknologi AI untuk gambar dikenal dengan istilah Text-to-Image Generation, seperti yang digunakan oleh Bing, ChatGPT, DALLA·E, Midjourney, atau Stable Diffusion.
Ketika Anda menulis "kucing memakai jas hujan di tengah kota Tokyo", AI akan memecah kata-kata tersebut menjadi konsep:
AI kemudian merangkai dan mencocokkan konsep itu berdasarkan gambar-gambar yang pernah ia lihat saat pelatihan. Hasilnya: sebuah gambar unik yang sesuai dengan deskripsi Anda, meskipun gambar itu belum pernah ada sebelumnya.
Apakah AI tahu segalanya?
Meskipun pintar, AI tidak tahu segalanya. Ia bisa membuat kesalahan, salah paham, atau memberi jawaban yang kurang tepat. Itu karena AI tidak benar-benar mengerti seperti manusia, ia hanya sangat mahir mengenali pola dan memprediksi jawaban yang paling mungkin benar. Maka dari itu penelusuran lebih lanjut dari jawaban-jawaban yang diberikan oleh AI sangatlah penting agar tidak terjebak dalam jawaban yang salah.
AI bukan sihir, tapi teknologi canggih. AI bisa menjawab pertanyaan atau membuat gambar karena:
Jadi, meskipun kelihatannya seperti sulap, semua itu adalah hasil kerja keras dari teknologi, data, dan matematika di balik layar.
Semoga artikel ini bisa membantu Anda lebih memahami bagaimana AI bekerja. Teknologi ini terus berkembang, dan pemahaman dasar seperti ini bisa jadi bekal penting agar kita bisa menggunakan AI secara bijak dan bermanfaat. Dan selalu ingat teknologi harus digunakan dengan baik dan bijak agar tidak memberikan dampak buruk bagi kita.
Penulis: Nida Muna Fadhila, Programmer pada Dinas Kominfo Kabupaten Magelang
0 Komentar