BERITAMAGELANG.ID - Memasuki musim panen, harga gabah di Kabupaten Magelang merangkak naik. Namun demikian harga beras di pasaran cenderung stabil.
Kondisi itu juga pengaruh cuaca ekstrem setelah lebaran, yang mana serangan hama padi marak sehingga harga gabah di petani Kabupaten Magelang naik mencapai Rp7.000/kg.
"Harga itu naik sebesar 1.500 rupiah per kilo jika dibanding beberapa pekan sebelumnya," kata pengusaha penggilingan padi, Darmaji di Tamanagung Muntilan Kabupaten Magelang, Sabtu (19/4/2025).
Selain itu, kenaikan harga gabah juga karena sebagian wilayah di Kabupaten Magelang belum memasuki masa panen, serta sedikit petani yang menjual gabahnya saat masa lebaran atau khususnya bulan Syawal.
Darmaji mengatakan, harga beras di tingkat penggilingan padi cenderung stabil. Harga beras premium kualitas khususnya organik masih di harga Rp14.000/kg. Sedangkan kualitas medium di kisaran Rp13.000/kg.
Jumlah pembeli sejak puasa hingga saat ini juga tinggi karena pada musim rendeng (hujan) saat ini, gabah mudah diperoleh sehingga stok di penggilingan jumlahnya banyak aman mencukupi.
"Gabah yang belum giling masih banyak di gudang," tutur Darmaji.
Saat ini sebagian wilayah di Kabupaten Magelang masih dalam proses awal tanam kedua dengan intensitas hujan tinggi. Diperkirakan para petani akan masuk masa panen pada Juni mendatang meski beberapa diantaranya tengah mengalami masa panen.
Guna stabilitas harga gabah itu Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang mensosialisasikan skema Mitra Pangan Pengadaan (MPP) yang dikelola oleh Perum BULOG dalam upaya penyerapan gabah dan beras tahun 2025 salah satunya di Kecamatan Ngluwar.
Dalam pelaksanaannya, program ini melibatkan berbagai instansi pemerintah pelaksana utama dan personil TNI sebagai pendamping
Koordinator PPL BPP Kecamatan Ngluwar, Ruri Ariadi mengatakan dalam hal ini, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Ngluwar mengondisikan kelompok tani (Poktan) serta gabungan kelompok tani (Gapoktan) agar dapat berpartisipasi dalam program ini dengan lebih optimal.
"Hingga saat ini, total gabah yang telah berhasil diserap di Kecamatan Ngluwar rata-rata mencapai 4,5 ton dengan harga beli di tingkat petani minimal Rp6.500 per kilogram. Harga tersebut memberikan kepastian bagi petani agar tidak mengalami kerugian akibat fluktuasi pasar," jelas Ruri.
Menurutnya, prosedur untuk bergabung dalam program ini terbilang mudah. Petani hanya perlu menyiapkan KTP dan rekening bank sebagai syarat utama. Dengan sistem yang transparan dan sederhana, diharapkan lebih banyak petani dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menjual hasil panennya dengan harga yang menguntungkan.
Diungkapkan Ruri, kegiatan ini mendapat sambutan positif dari petani di Kecamatan Ngluwar. Mereka mengapresiasi peran pemerintah dalam mendukung sektor pertanian, terutama dalam memastikan harga gabah tetap stabil di tengah tantangan pasar yang dinamis.
"Program serapan gabah ini dapat terus berjalan dan menjangkau lebih banyak petani agar ketahanan pangan nasional semakin kuat serta kesejahteraan petani terus meningkat," harapnya.
0 Komentar