Perajin Ini Kembangkan Produk Wall Decor Dari Bahan Baku Sapu

Dilihat 1954 kali
Arif memproduksi wall decor di bengkelnya di Dusun Keprekan Desa Bojong Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang sebelumnya terkenal sebagai sentra perajin sapu

BERITAMAGELANG.ID - Seorang perajin sapu di Dusun Keprekan Desa Bojong Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang, beralih mengembangkan kerajinan jenis hiasan dinding (wall decor) rumbai anyaman atau dekorasi dinding berbahan natural.


Desa Bojong sendiri sudah terkenal sebagai daerah perajin sapu.


"Saya tertarik mengembangkan kerajinan wall decor karena pada prinsip proses produksinya hampir sama dengan memproduksi sapu. Dan hampir sebagian besar bahan produksinya juga sama," ucap perajin wall decor, Arif Hermawan, Senin (8/3/2021).


Menurut Arif, bahan baku yang dipergunakan sebagian besar adalah bahan alami, yaitu mendong agel, debog (pelepah batang pisang), rayung (bahan dasar sapu), eceng gondok, bambu (untuk kerangka), pandan dan tali rafia.


"Proses produksinya bahan yang berupa tali dililit dan dianyam, kemudian dirangkai menjadi suatu wujud, bisa berupa tatakan piring, karpet, wadah keranjang anyaman, pot bunga, hiasan dinding bingkai kaca rumbai dan lain sebagainya.


Tikar yang berbahan dasar mendong (tumbuhan pantai), bisa diproduksi menjadi wall decor, dan bisa menaikan harga jual," terang Arif.


Menurut Arif, dirinya mulai beralih membuat kerajinan wall decor pada Januari 2021, saat itu ia melihat kerajinan tersebut mampu diproduksi sendiri dan memang sedang menjadi tren saat ini.


Bahkan Arif sempat mencoba melilit bahan yang berbentuk tali, untuk memastikan hasilnya. Adapun wall decor yang terdapat bahan rayung dirinya telah terbiasa merangkainya menjadi sebuah sapu.


"Setelah saya amati proses produksinya hanya dililit dan dianyam, sebelum dirakit atau disatukan menjadi sebuah benda. Saya merasa mampu membuat kerajinan itu, karena prinsipnya hampir sama dengan membuat sapu berbahan rayung," terang Arif.


Arif menjual hasil produksinya ke Bogor, Jawa Barat. Sementara ini produksi masih dilakukan seorang diri. Dirinya mengaku sempat kewalahan memenuhi permintaan wall decor.


"Baru memenuhi permintaan di Bogor saja, dan produksinya masih saya lakukan seorang diri. Dan saya masih melakukan produksi sapu, karena itu masih hal yang pokok," ungkap Arif.


Arif mengaku konsumen puas karena permintaan terus berlanjut. Selain itu ada beberapa perajin sapu di sekitar tempat tinggalnya, yang juga tertarik dengan produksi wall decor. Dirinya berharap perajin sapu juga harus bisa melihat peluang lain di tengah pandemi Covid-19 ini.


"Perajin di sini ada yang melihat hasil karya saya dan katanya sudah bagus. Dirinya juga tertarik ingin memproduksi.


Bisa dikatakan hasilnya lumayan, karena produknya berupa karya seni, yang kebanyakan digunakan untuk pajangan. Semoga perajin sapu di daerah saya bisa menangkap peluang ini," tutur Arif.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar