Sejumlah Tokoh Suarakan Perdamaian Dunia di Candi Borobudur

Dilihat 74 kali
Borobudur Peace & Prosperity Festival 2025 surakan perdamaian dunia di momen Waisak di Candi Borobudur

BERITAMAGELANG.ID - Menyambut hari besar Tri Suci Waisak, berbagai elemen masyarakat menyuarakan perdamaian dunia dari titik agung Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Minggu (11/5/2025).


Kegiatan bertajuk Borobudur Peace & Prosperity Festival 2025 itu menggabungkan budaya, seni, dalam keberagaman yang tampil dalam satu panggung di Taman Aksobya pelataran Candi Borobudur.


Ketua penyelenggara Borobudur Peace and Prosperity Festival 2025 Jefri Yunus mengatakan bahwa kegiatan ini masuk tahun ke-4. Tidak saja acara spiritual Waisak, kegiatan ini juga memoerkuat nilai toleransi.


"Tidak hanya gerakan keagamaan tapi juga gerakan sosial yang menyangkut kehidupan berbangsa," kata Jefry.


Kegiatan pada Minggu malam tersebut diawali doa lintas agama untuk memohon terwujudnya perdamaian dunia.


Menurut Jefry, tema besar keberagaman, kebersamaan 6 agama besar berkumpul berdoa bersama di sini. 


“Kita bersatu dalam cinta kasih dalam harmoni keberagaman yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia. Bahwa Indonesia rumah toleransi bukan perpecahan tapi perdamaian,” ungkapnya.


Prosesi yang menjadi rangkaian peringatan Tri Suci Waisak ini juga menampilkan pertunjukan seni budaya berlatar cerita relief Candi Borobudur.


Tak hanya di kompleks Candi Borobudur, festival ini juga digelar di sejumlah situs bersejarah lain di Kabupaten Magelang seperti Candi Pawon, Candi Ngawen, dan Sungai Progo. 


Di tempat-tempat tersebut digelar beragam kegiatan seperti seni pertunjukan, festival budaya, bakti sosial, donor darah, hingga pengobatan gratis.


"BPF 2025 juga berdampak signifikan terhadap penguatan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan UMKM dan pelaku seni lokal," jelas Jefry.


Borobudur Peace & Prosperity Festival 2025 dihadiri sejumlah duta besar negara sahabat, raja-raja nusantara, tokoh adat dan perwakilan UNICEF.


Mereka secara simbolis melakukan pelepasan burung sebagai wujud harmoni dalam semangat perdamaian dan persatuan antar umat manusia.


Duta Nasional UNICEF Indonesia, Ferry Salim, turut memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan BPF 2025. Antusiasme terhadap festival ini semakin tinggi, baik dari masyarakat dalam negeri maupun tamu mancanegara. 


“Kalau kita lihat, semakin banyak yang memberikan dukungan untuk acara ini. Jadi kita sangat optimis dan semangat untuk menjadikannya acara tahunan,” ujarnya. 


Ferry juga berharap agar ke depan, pemerintah semakin memberikan dukungan terhadap keberlangsungan festival ini.


"BPF menjadi energi baru, pesan semangat dari Borobudur untuk perdamaian dunia," harapnya.  


Tahun ini BPF dirangkai dalam sejumlah kegiatan seperti doa perdamaian Nyingma Monlam Indonesia, ritual Larung Pelita Purnama Shiddi, Merti Karuna Bhumi dan Festival Bhumi Mandala.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar