Tanah Longsor di Kaliangkrik Timpa Tiga Rumah, Empat Warga Luka Ringan

Dilihat 109 kali
Kerja bakti warga memperbaiki rumah milik Mahson (60) yang tertimpa longsoran di Dusun Prampelan I, Desa Adipuro, Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang.

BERITAMAGELANG.ID - Musibah tanah longsor terjadi di wilayah lereng barat Gunung Sumbing, tepatnya di Dusun Prampelan I, Desa Adipuro, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Senin (13/10) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Peristiwa tersebut menyebabkan tiga rumah warga terdampak, satu di antaranya rusak berat, serta empat orang mengalami luka ringan akibat tertimpa material longsor dan reruntuhan bangunan.

Bencana ini dipicu oleh kebocoran pipa jaringan air PAMSIMAS yang berada di atas tebing setinggi sekitar 10 meter dengan panjang longsoran mencapai 5 meter. Kebocoran tersebut membuat struktur tanah di lereng menjadi jenuh air dan tidak stabil. Kondisi ini diperparah oleh intensitas hujan tinggi yang mengguyur kawasan Kaliangkrik beberapa hari terakhir, sehingga menyebabkan tanah tebing amblas dan menimpa rumah-rumah warga di bawahnya.

Berdasarkan hasil pendataan BPBD Kabupaten Magelang, sebanyak tiga rumah warga terdampak, yakni rumah milik Mahson (60) mengalami rusak berat, sedangkan dua rumah lainnya milik Marsid (60) dan Takun (58) mengalami rusak ringan di bagian dinding belakang serta atap.

Empat warga dilaporkan mengalami luka ringan akibat tertimpa material longsor dan reruntuhan saat peristiwa terjadi dini hari ketika sebagian besar warga sedang terlelap.

"Kami sedang tidur ketika tiba-tiba terdengar suara gemuruh keras dari arah belakang rumah. Tanah langsung ambruk dan menimpa dinding kamar. Anak saya sempat tertimpa lemari, tapi berhasil keluar," ujar Mahson, korban yang rumahnya rusak berat, saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (13/10) pagi.

Mahson bersama keempat anggota keluarganya mengalami luka pada pelipis kiri dan telapak kaki kiri karena tertimpa material reruntuhan tembok. Setelah kejadian, korban segera dibawa ke Puskesmas Kaliangkrik dan telah mendapatkan penanganan medis. Ia mengaku bersyukur karena seluruh anggota keluarganya selamat, meski rumahnya kini tidak bisa lagi ditinggali.

"Kami memastikan seluruh korban luka sudah mendapatkan atau sedang dalam proses penanganan medis oleh pihak Puskesmas Kaliangkrik," kata Edi Wasono, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang.

Menurut keterangan Edi, longsor terjadi sekitar pukul 02.00 WIB saat sebagian besar warga masih tertidur. Longsoran berasal dari tebing di belakang permukiman yang memiliki kemiringan cukup curam. Material berupa tanah dan batu berjatuhan ke bawah dan langsung menimpa tiga rumah yang berada di lereng bawah.

"Hasil asesmen sementara menunjukkan penyebab utama longsor adalah kebocoran pipa air PAMSIMAS di atas tebing, yang membuat kondisi tanah menjadi jenuh air dan akhirnya longsor. Faktor lain yang memperparah adalah curah hujan tinggi beberapa hari terakhir di wilayah Kaliangkrik," jelas Edi Wasono.

Setelah menerima, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Magelang segera bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan kaji cepat, pendataan, dan pembersihan material longsoran. Jalur yang sempat tertutup material berhasil dibuka kembali pada pagi hari setelah dilakukan kerja bakti bersama warga dan relawan.

"Kami bergerak cepat di lapangan. Prioritas utama adalah menyelamatkan warga, memastikan tidak ada korban tambahan, serta membuka akses jalan yang sempat tertutup longsoran," tambah Edi.

BPBD juga menyalurkan bantuan logistik darurat berupa makanan siap saji, air minum, dan perlengkapan kerja bakti untuk mendukung kegiatan penanganan darurat serta membantu kebutuhan korban luka dan keluarga terdampak.

Menurut Edi Wasono, pihaknya saat ini masih terus melakukan pendataan kerugian dan kajian lebih lanjut untuk menentukan langkah pasca-bencana. Ia memastikan bahwa korban luka telah mendapatkan perawatan medis dan sementara waktu ditempatkan di rumah kerabat terdekat.

"Kami sedang melakukan koordinasi dengan pemerintah desa dan dinas-dinas terkait, terutama untuk pengusulan bantuan perbaikan rumah rusak berat maupun rusak ringan, serta kemungkinan perbaikan infrastruktur PAMSIMAS yang menjadi sumber masalah awal," jelasnya.

BPBD juga mengingatkan warga untuk tetap waspada mengingat kondisi cuaca di wilayah Magelang bagian barat masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi beberapa hari ke depan. Potensi longsor susulan sangat mungkin terjadi jika hujan turun dengan durasi lama di sekitar area tebing.

"Kami mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di sekitar lereng yang rawan longsor, terutama saat dan setelah turun hujan. Jika terlihat retakan tanah baru atau aliran air tidak biasa, segera laporkan ke pemerintah desa atau BPBD," tegas Edi.

Hingga Senin siang (13/10), proses pembersihan material longsor masih berlangsung. Warga bersama petugas gabungan membersihkan sisa tanah dan reruntuhan bangunan menggunakan peralatan sederhana. Jalan desa yang sebelumnya tertutup material kini sudah bisa dilalui kendaraan, namun tetap licin dan rawan jika hujan kembali turun.



Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar