BERITAMAGELANG.ID - Melihat
peluang dan potensi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Magelang melakukan pengembangan/inovasi yaitu program INVESTOR A+
(Inovasi Vetiver Sistem untuk Tanah Longsor Berbasis Arisan Plus). Inovasi ini
merupakan salah satu inisiatif dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Magelang dalam mengurangi risiko bencana tanah longsor berbasis
vegetasi.
Program ini memanfaatkan tanaman vetiver (akar wangi) sebagai solusi murah, mudah, dan ramah lingkungan untuk menahan erosi dan memperbaiki struktur tanah di lahan miring rawan longsor. Penanaman vetiver awalnya dilakukan sebagai bentuk rehabilitasi di wilayah yang terdampak longsor, dan kini berkembang menjadi program tahunan yang melibatkan hampir 30 desa di Kabupaten Magelang.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada BPBD Kabupaten Magelang, Teguh Hardiyono menjelaskan konsep 'arisan vetiver' yang diterapkan menjadi kunci keberlanjutan program yang digagas sejak 2019 sehingga kini perlu dilegalisasi melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) antar desa, yang difasilitasi BPBD selaku inisiator dan desa-desa pendamping.
"Pada hari ini, guna memperkuat sinergi, kerja sama antar desa maka diformalkan melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang kami faslitasi langsung," ujar Teguh saat Rapat Persiapan Penyusunan Perjanjian Kerja Sama Investor di Ruang Rapat Merapi BPBD, Rabu (23/7).
Lebih lanjut Teguh menjelaskan desa yang telah mendapatkan bantuan bibit vetiver dari BPBD bertugas membudidayakan tanaman tersebut. Dalam kurun waktu sekitar satu tahun, hasil budidaya akan didistribusikan ke desa tetangga yang juga rawan longsor secara bergiliran dengan sistem arisan. Sistem ini menciptakan rantai kolaborasi antar desa yang tidak hanya memperkuat ketangguhan bencana, tapi juga ikatan sosial dan ekonomi.
"Sehingga harapannya, kolaborasi ini meluas tidak hanya dalam konteks mitigasi bencana, tapi juga merambah ke sektor sosial, budaya, hingga ekonomi antar masyarakat desa," tambahnya.
Dalami Nur Sidiq, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Magelang yang hadir pada rapat tersebut mengapresiasi inovasi yang digagas oleh BPBD ini. Pihaknya sebagai mitra kerja BPBD akan mendukung penuh dan siap bersinergi untuk kelanjutan program Investor ini.
"DPRD Kabupaten Magelang mendukung penuh inovasi BPBD lewat program Investor. Arisan vetiver ini membangun semangat gotong royong dan jadi solusi murah serta ramah lingkungan untuk cegah longsor. Kami siap bersinergi bersama dengan lintas sektor demi suksesnya program ini," ujarnya.
Rumput vetiver memiliki banyak manfaat antara lain kemampuannya mengikat tanah dengan akar yang kuat, tahan erosi, dan mudah dikembangbiakkan. Penanaman disarankan dilakukan di lahan terbuka, di bawah pohon berkambium, dan tidak bercampur dengan tanaman produktif (hindari sistem tumpangsari) agar akar vetiver tidak mengganggu.
(Baca
juga : Manfaat Vetiver untuk Cegah Longsor
)
Melalui program INVESTOR A+, BPBD Kabupaten Magelang ingin mengubah cara pandang masyarakat bahwa mitigasi longsor tidak harus selalu dengan pembangunan fisik seperti talut dan bronjong. Rumput vetiver yang sederhana bisa menjadi solusi nyata jika dikelola dengan gotong royong dan kesadaran bersama.
Program ini bertujuan tak hanya menekan risiko bencana tanah longsor, tetapi juga meningkatkan kesadaran, kemandirian, dan kesejahteraan masyarakat di wilayah rawan. Manfaat lainnya meliputi pemberdayaan masyarakat, pemanfaatan lahan miring, peningkatan kepedulian antar desa, hingga kontribusi nyata terhadap ketertiban dan perlindungan masyarakat.
Dengan
semangat kolaboratif dan prinsip pemberdayaan masyarakat, INVESTOR A+ menjadi
contoh nyata bahwa solusi mitigasi bencana bisa tumbuh dari akar, yakni akar
vetiver dan akar kekuatan masyarakat desa sendiri.
0 Komentar