SULTAN CANDI: Suami dan Keluarga Jadi Garda Depan Cegah Stunting dan Dukung Kesehatan Ibu

Dilihat 300 kali
Praktik pijat oksitosin dalam kegiatan kelas inovasi Sultan Candi

BERITAMAGELANG.ID - Inovasi kesehatan bertajuk SULTAN CANDI (Suami dan Keluarga Tanggap Kesehatan Bunda dan Cegah Stunting Sejak Dini) digelar di Balai Desa Surodadi, Kecamatan Candimulyo, Kamis (24/7). Kegiatan ini merupakan inisiatif Puskesmas Candimulyo untuk menekan angka kematian ibu dan bayi, serta mencegah stunting sejak dini melalui peran aktif keluarga dengan melibatkan suami dan keluarga ibu hamil.


Kegiatan inti mencakup berbagai sesi edukatif seperti penyuluhan dari tim kesehatan, mulai dari materi penyakit kehamilan dan tanda bahaya oleh dr. Herlina, hingga edukasi gizi dan pencegahan stunting oleh petugas gizi Arum Putri Nugraheni. Tak kalah penting, peserta juga mendapatkan pengetahuan tentang peran suami dalam mendampingi kehamilan dari Promkes Erin Rizkiana.


Acara juga diselingi dengan senam peregangan, pemutaran video kehamilan, praktik pijat oksitosin, serta pemeriksaan GOLDA. Sebagai bentuk komitmen, peserta menandatangani pakta dukungan terhadap program SULTAN CANDI.


Kepala Puskesmas Candimulyo, Herlina Nung Rahmasari menegaskan pentingnya keterlibatan keluarga, terutama suami, dalam mendampingi proses kehamilan hingga tumbuh kembang anak.


"Melalui inovasi SULTAN CANDI, kami ingin menegaskan bahwa kesehatan ibu dan anak bukan hanya tanggung jawab tenaga kesehatan atau ibu saja. Peran aktif suami dan keluarga sangat menentukan. Inovasi ini merupakan strategi promotif dan preventif yang kami harapkan dapat menjadi model intervensi keluarga di wilayah lain," ujarnya.


Kepala Desa Surodadi, Nasrodin menyambut positif inisiatif ini.


"Kesehatan ibu dan anak adalah fondasi masa depan desa. Kami mendukung penuh kegiatan ini dan siap bersinergi agar program ini berkelanjutan dan berdampak nyata bagi generasi mendatang," ujarnya.


Salah satu peserta, Ahmad Syaifudin menyadari pentingnya peran suami setelah mengikuti kegiatan ini.


"Sebelum ikut kegiatan ini, saya pikir kehamilan dan gizi anak itu urusan istri saja. Sekarang saya sadar betapa pentingnya peran saya sebagai suami. Saya jadi lebih aktif mendampingi istri dan anak," kata dia.


Dengan terlaksananya kegiatan ini, Puskesmas Candimulyo berharap dapat mendorong perubahan perilaku keluarga, khususnya suami, dari pasif menjadi lebih peduli, siaga, dan bertanggung jawab. Karena, sebagaimana ditegaskan oleh tim kesehatan, pencegahan stunting dan kematian ibu tidak bisa dilakukan sendiri, semua bermula dari keluarga yang saling mendukung.



Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar