BERITAMAGELANG.ID - Mahasiswa KKN Tematik Literasi UNS membantu membacakan buku cerita kepada murid Taman Kanak-kanak (TK) Pertiwi Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan. Merangsang minat baca anak-anak sejak usia dini.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi adalah program kerja sama Perpustakaan Nasional dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
Program ini bertujuan meningkatkan budaya baca dan kecakapan literasi warga. KKN melibatkan 15.000 mahasiswa dari 22 perguruan tinggi yang disebar ke 1.000 desa atau kelurahan di seluruh Indonesia.
Di Kecamatan Sawangan, mahasiswa KKN Tematik Literasi disebar ke lima perpusatakaan desa: Mangunsari, Butuh, Krogowanan, Banyuroto, dan Wulunggunung.
Di Desa Mangunsari, mahasiswa KKN Literasi membantu mengembangkan program perpustakaan Mardining Sigit.
Salah satu mahasiswa KKN, Viola Puspita Sari mengatakan, khusus untuk murid TK pendampingan yang dilakukan adalah membacakan buku cerita bergambar.
"Tujuannya agar anak-anak lebih mengenal buku. Menambah pengetahuan anak dari berbagai sumber bacaan," kata Viola yang juga Penanggung Jawab Proker Bacakan Saya Buku dan Membaca Nyaring, KKN Literasi Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) di Desa Mangunsari, Jumat (25/7).
Berbagai penelitian menyebutkan, membacakan buku dengan suara nyaring kepada anak, dapat meningkatkan kemampuan berbahasa, memperkaya kosakata, dan mengembangkan konsentrasi.
Membaca nyaring juga dapat membantu anak-anak memahami struktur dan melodi bahasa, serta ritme. Selain itu anak lebih dapat mengembangkan pemahaman dan kemampuan imajinasi.
"Kami bacakan buku-buku dongeng. Kisah hewan-hewan, mengenal anggota tubuh, dan mengenal warna. Harapannya anak-anak nantinya lebih tertarik membaca buku dibanding bermain telepon genggam," harapnya.
Perpustakaan Nasional membekali mahasiswa KKN Tematik Literasi dengan berbagai alat bantu kreatif yang dipakai untuk menarik minat baca anak. Beragam kertas lipat berwarna, gunting, serta lem menjadi sarana peraga mengenalkan anak pada buku.
"Kami juga melakukan revitalisasi perpustakaan. Sedikit mengubah layout dan menambah mural di Perpusdes Mardining Sigit, agar lebih segar dan membuat betah pengunjung," ujar Viola.
Program mengenal buku dan menumbuhkan budaya membaca, disesuaikan dengan kelompok umur. Berbeda dari murid TK dan PAUD, siswa sekolah dasar dan SMP mulai dirangsang untuk membedah isi buku.
"Kami bawakan buku dari perpustakaan, anak-anak mengulas isi dari buku tersebut. Anak-anak juga kami arahkan untuk membuat poster dari tema isi bacaan," lanjutnya.
Kepala Sekolah TK Pertiwi Mangunsari, Sri Widayati mengaku KKN Tematik Literasi membantu tugasnya dalam mengajar. Metode pengenalan buku, tetap memperhatikan kemampuan dan kebutuhan anak.
"Literasi sekarang harus dilakukan mulai dari anak usia dini. Karena anak-anak TK belum bisa membaca, mereka dikenalkan buku bergambar. Anak kecil kan senangnya melihat gambar dengan cerita," kata Sri Widayati.
Program KKN Tematik Literasi Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) berlangsung selama 45 hari. Program dimulai sejak 8 Juli 2025.
Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) tahun 2024 tercatat mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Skor nasional IPLM 2024 mencapai 73,52, lebih tinggi dari 2023 sebesar 71,4 point.
IPLM adalah ukuran yang dipakai untuk mengukur usaha pemerintah daerah dalam mengembangkan perpustakaan sebagai tempat belajar dan membudayakan literasi.
0 Komentar