Tingkatkan Daya Tarik Wisata, Negeri Kahyangan Tampilkan Pertunjukan Sendratari

Dilihat 73 kali
Pengelola destinasi wisata Negeri Kahyangan di lereng Gunung Merbabu menampilkan pertunjukan Sendratari Kahyangan mengangkat cerita ‘Sosok Pangeran dengan Tujuh Bidadari’.

BERITAMAGELANG.ID - Untuk menambah daya tarik kunjungan ke objek wisata Negeri Khayangan di Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, pengelola destinasi wisata lereng Gunung Merbabu itu, menampilkan pertunjukan Sendratari Kahyangan. Pertunjukan di altar kahyangan tersebut, menggabungkan tari dan drama tanpa dialog,  mengangkat cerita "Sosok Pangeran dengan Tujuh Bidadari"


"Pertunjukan sendratari ini, untuk melengkapi destinasi wisata Negeri Kahyangan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang baik wisatawan lokal, luar provinsi maupun turis asing, untuk bisa melihat sendratari yang dimainkan para seniman asal lereng Gunung Merbabu tersebut," jelas Supri, pengelola destinasi wisata Negeri Kahyangan, Sabtu (24/5/2025).


Wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Negeri Khahyangan, selain bisa melihat pertunjukan sendratari, juga dimanjakan dengan pemandangan alam nan hijau, berderet di antara lembah terasering yang membentuk lengkungan terputus oleh pematang sawah, ditambah sejuknya udara yang kadang disapu oleh kabut.


Menurut Supri yang juga kepala dusun setempat, pertunjukan Sendratari Kahyangan bertajuk "Sosok Pangeran dengan Tujuh Bidadari" yang ditampilkan dalam tari dan drama tanpa dialog tersebut, menceritakan seorang Pangeran Khayangshurah yang sedang menari bersama tujuh bidadari, namun diganggu oleh Bhuto Ijo yang hendak merebutkan para bidadari.


Alur cerita perebutan bidadari antara Bhuto Ijo dengan Pangeran Khayangshurah yang digambarkan dalam bentuk tarian khas dimainkan para seniman di lereng Gunung Merbabu tanpa dialog tersebut, berakhir setelah datangnya sosok Hanoman Putih sebagai pahlawan. Sehingga Pangeran Khahyangshurah berhasil mengalahkan dan mengusir Bhuto Ijo tersebut.


Pertunjukan Sendratari Kahyangan ini, lanjut Supri, bisa menarik wisatawan untuk datang ke objek wisata Negeri Kahyangan. Terbukti, pada libur Lebaran 2025 lalu, bisa menambah ribuan pengunjung yang datang. Maka untuk mempertahankan kunjungan wisatawan tersebut, sudah diagendakan setiap minggu pertama dilangsungkan pertunjukan Sendratari Kahyangan.


"Harapan ke depan, Sendratari Kahyangan akan ditampilkan setiap hari minggu, sehingga bisa memberikan nilai tambah bagi wisatawan yang datang. Sedangkan waktu pertunjukan, pukul 16.00 WIB, tapi karena saat ini masih musim hujan, pertunjukan bisa diubah menjadi jam 13.00 WIB," jelas Supri.


Para pemain Sendratari Kahyangan ini, semuanya seniman asal Desa Wonolelo. Tujuannya untuk mengangkat budaya dan kearifan lokal. Pengelola objek wisata Negeri Khahyangan menciptakan sebuah karya dalam bentuk sendratari. Dengan memberdayakan warga sekitar agar bisa mengangkat pendapatan bagi para pelaku seni. 


"Ini salah satu upaya untuk menguri-uri budaya yang ada," tambahnya.


Tiket masuk ke Negeri Khayangan Rp20.000 per orang sudah termasuk semua spot. Sebelumnya, jika ke spot Istana Kahyangan berbiaya Rp10.000, spot yang lain Rp10.000, maka sekarang dijadikan satu menjadi Rp20.000 per orang untuk hari biasa, sedangkan Sabtu - Minggu Rp25.000 per orang.

                

Kepala Desa Wonolelo, M. Marpomo menambahkan, guna memberikan layanan terhadap wisatawan yang datang ke Negeri Kahyangan, Pemdes setempat terus mengembangkan destinasi tersebut, dengan membangun spot baru yang tetap berpegang pada kepentingan lingkungan, agar suasana pegunungan yang sejuk dan asri tetap terjaga.


Selain tetap menjaga lingkungan yang hijau, pengelola wisata Negeri Kahyangan juga memberdayakan masyarakat sekitar untuk terlibat dalam penjagaan jalur masuk dan keluar, kuliner, sendratari dan lainnya. 


"Objek wisata Negeri Kahyangan ini, melibatkan masyarakat, terutama generasi muda untuk bisa menjaga dan mengelolanya," ujar Marpomo.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar