BERITAMAGELANG.ID - Paska letusan freatik hingga kenaikan status Waspada, Senin (21/05) malam. Belum ada warga sekitar puncak Gunung Merapi Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang mengungsi. Demikian disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Susanto saat mendampingi Pjs Bupati Magelang Tavip Supriyanto meninjau Pos PGA Ngepos Desa Ngablak Kecamatan Srumbung, Selasa (22/05).
"Belum ada (pengungsi). Protapnya, pada status "Siaga" masyarakat mengungsi atau diungsikan," jelas Edi.
Namun demikian, pihaknya telah melakukan kesiapsiagaan menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dari aktivitas Gunung Merapi.
"Puskesmas, TEA (Tempat Evakuasi Akhir), gedung pemerintahan dan personil siap menghadapi kemungkinan yang terjadi. Mohon doanya," tuturnya.
Edi menyebutkan, berdasarkan data 2017, sebanyak tiga kecamatan meliputi 19 desa di sekitar Gunung Merapi yang masuk kategori rawan bencana erupsi, yaitu Kecamatan Srumbung, Sawangan dan Dukun.
"Ada sekitar 46.616 jiwa penduduk yang tinggal di wilayah tersebut," terangnya.
Adapun untuk TEA yang telah disiapkan sebangak 17 shelter dengan kapasitas masing-masing 500 orang. TEA tersebar di enam Kecamatan, yakni Srumbung, Salam, Ngluwar, Muntilan, Mungkid dan Borobudur.
0 Komentar