BERITAMAGELANG.ID - Guna mengurangi dampak El Nino, Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpangan) Kabupaten Magelang menggelontorkan sejumlah bantuan, diantaranya memberi bantuan berupa benih padi di 15 kecamatan.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan, Kabupaten Magelang Ade Sri Kuncoro Kusumaningtiyas menuturkan, benih padi tersebut sudah didistribusikan kepada petani di 15 kecamatan. Dengan luasan lahan sekitar 1.300 hektar. Adapun jenisnya yakni benih padi inpari, cakrabuana, ciherang, dan lain-lain.
Benih-benih tersebut disinyalir tahan terhadap kekeringan. Tapi, persediaannya hanya tersisa lima ton di balai benih. Sebab, beberapa waktu lalu, para petani sudah meminta total 15 ton untuk persiapan menghadapi musim hujan pada November mendatang.
Ade menyebut, persediaan lima ton itu terdiri dari benih padi jenis ciherang sebanyak 1,2 ton, mekongga 1,8 ton, dan inpari 2 ton. Jumlah itu, kata dia, dinilai tidak mencukupi seluruh kebutuhan para petani di 21 kecamatan di Kabupaten Magelang.
Sementara luasan lahan pertanian yang membutuhkan irigasi sekitar 21.356 hektare. Namun, karena kekeringan yang cukup panjang, menjadikan sumber mata air tidak tersedia.
"Kalau lahan tadah hujan sekitar 3.912 hektare. Memang itu betul-betul lahan yang tidak ada sumber airnya," ujarnya.
Lahan tadah hujan itu, lanjut Ade, tersebar di 15 kecamatan. Di antaranya Kecamatan Secang, Grabag, Sawangan, Muntilan, Salam, Salaman, Kaliangkrik, Bandongan, Windusari, Tegalrejo, dan lainnya.
Namun, dari 21 kecamatan di Kabupaten Magelang, lahan tadah hujan yang kondisinya parah terjadi di Muntilan. Dengan luasan sekitar 591 hektare. Kemudian, disusul oleh Tegalrejo dengan luasan sekitar 491 hektare.
Untuk itu, Distanpangan telah melakukan beberapa langkah terkait dengan penanggulangan El Nino. Seperti menghemat penggunaan air dan memfasilitasi petani dengan keberadaan embung. Lalu, adanya pompanisasi, irigasi perpipaan, dan penyediaan sumur resapan.
Kemudian, mendistribusikan benih padi yang tahan terhadap kekeringan. Di antaranya benih padi inpari, cakrabuana, mekongga, hingga padjajaran.
"Yang paling utama adalah masyarakat bisa menggunakan pola tanam dari benih itu agar diupayakan semaksimal mungkin saat kemarau berlangsung," pungkasnya.
Upaya lain Distanpangan Kabupaten Magelang juga telah menggelar gerakan pasar murah sembako di sejumlah titik dengan harga di bawah pasaran.
0 Komentar