Bupati Magelang Launching Desa Wisata dan Canangkan Digitaly Agro Edu Tourism di Sambak Kajoran

Dilihat 2943 kali

BERITAMAGELANG.ID - Pengembangan wisata berbasis masyarakat di desa wisata merupakan konsep pariwisata yang berkelanjutan dengan menyuguhkan pariwisata yang bertanggung jawab, pariwisata yang pro rakyat kecil, dan pariwisata yang ramah lingkungan, sehingga pengembangan desa wisata selaras dengan pelestarian alam.


Hal ini disampaikan Bupati Magelang Zaenal Arifin saat melaunching Desa Wisata sekaligus Pencanangan Digitaly Agro Edu Tourism yang bekerjasama dengan FTP UGM Yogyakarta dan Yanmar Japan bersama OPD terkait dan Forkompimcam Kecamatan Kajoran di Desa Sambak Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang, Jumat (27/1/2023).


"Dengan begitu, desa wisata dapat dinikmati oleh pengunjung dengan mendapatkan pengalaman otentik dalam perspektif ruang dialog, interaksi dan pembelajaran karakter budaya atau kearifan lokal masyarakat setempat," kata Zaenal.


Zaenal menyampaikan, desa wisata yang baik adalah desa wisata yang mampu mengembangkan potensi yang dimiliki sekaligus juga mampu mengatasi berbagai tantangan yang timbul menjadi sebuah peluang, sehingga kawasan pedesaan dapat tumbuh bahkan menjadi tempat wisata alternatif yang tepat bagi pariwisata secara massal.


Untuk itu, pariwisata berbasis lingkungan dengan memanfaatkan teknologi diharapkan mampu menghadapi transformasi segala sektor yang berkembang saat ini serta dapat menjaga keberlanjutan desa, baik secara lingkungan, budaya, dan ekonomi.


Zaenal juga berharap agar program desa wisata dan juga program Digitaly Agro Edu Tourism di Desa Sambak ini untuk terus dikembangkan seperti sistem monitoring emisi gas rumah kaca pada kawasan industri tahu dengan menerapkan teknologi biogas dan air limbahnya bisa dimanfaatkan bagi lingkungan, misalnya sebagai pupuk organik.


Sementara itu Kepala Desa Sambak, Dahlan mengucapkan terima kasih kepada Bupati Magelang dan OPD terkait yang sudah membina desa sambak mulai dari progam kompensasi rakyat sehingga kegiatan yang telah dilakukan ini merupakan kegiatan adaptasi dan mitigasi.


"Pada tahun 2017 Desa Sambak mendapatkan Penghargaan Proklim Utama, dan desa kami juga mendapat penghargaan Kalpataru tahun 2016 menjadi nominator nasional, di tingkat provinsi. Desa kami juga menjadi juara 3 Kalpataru," bebernya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar