Admin Media Sosial Pemerintah Harus Profesional dan Nggak 'Baper'

Dilihat 74 kali

BERITAMAGELANG.ID - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Magelang menggelar Pelatihan Kehumasan Batch 3 dengan tema "Admin Media Sosial Nggak Boleh Baper", Kamis (30/10), di Ruang Bina Karya Setda Kabupaten Magelang.


Kepala Diskominfo Kabupaten Magelang diwakili Sekretaris, Didik Kristia Sofian dalam sambutannya menekankan bahwa admin media sosial pemerintah memiliki peran strategis sebagai wajah pertama pemerintah di dunia digital.


"Admin bukan hanya sekadar mengunggah informasi, tapi juga membangun citra positif, menjaga kepercayaan publik, dan menjadi garda depan komunikasi pemerintah," ujarnya.


Menurutnya, tantangan di ruang digital tidak ringan. Kritik tajam, komentar negatif, bahkan ujaran kebencian sering kali mewarnai interaksi publik di media sosial. Karena itu, admin pemerintah dituntut untuk tetap profesional dan tidak mudah terbawa perasaan (baper).


"Kita harus mampu mengelola emosi, berkomunikasi santun, dan tetap bijak dalam menghadapi tekanan publik," tegas Didik.


Pelatihan ini menghadirkan narasumber DPRD Kabupaten Magelang, Islakhudin dan Indra Kurniawan. Kemudian dari BPSDMP Kominfo Yogyakarta, Novian Anata Putra, yang membawakan materi bertajuk "Admin Media Sosial Nggak Boleh Baper". Dalam paparannya, Novian menekankan pentingnya kecerdasan emosional dan empati dalam membangun keterlibatan publik (public engagement).


Novian menjelaskan, keberhasilan pengelolaan media sosial pemerintah tidak hanya bergantung pada seberapa banyak informasi yang dibagikan, tetapi juga pada gaya komunikasi yang manusiawi, terbuka, dan positif.


"Keterlibatan publik muncul ketika admin mampu menunjukkan sisi empatik, mendengarkan dengan aktif, dan menanggapi publik secara tulus," jelasnya.


Melalui model Public Engagement Model (PEM), Novian menguraikan tiga kunci utama untuk meningkatkan interaksi digital, yaitu keterbukaan diri (self-disclosure), sikap positif (positive attitude), dan rasa ingin tahu (inquisitiveness). Ketiganya menjadi pondasi penting bagi admin dalam membangun dialog dua arah dengan masyarakat.


Selain itu, pelatihan juga menyoroti pentingnya social listening - kemampuan admin dalam memantau percakapan publik, menganalisis sentimen, serta merespons isu secara cepat dan empatik. Praktik ini diharapkan mampu memperkuat kepercayaan publik dan mencegah munculnya krisis komunikasi.


Kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen Diskominfo Kabupaten Magelang untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalitas pengelola media sosial pemerintah.


"Kami ingin melahirkan admin media sosial pemerintah yang cerdas, tangguh, kreatif, dan tentu saja - nggak baper," pungkas Didik.


Kegiatan ini diikuti oleh puluhan admin media sosial dari seluruh perangkat daerah, kecamatan, dan RSUD se-Kabupaten Magelang.



Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar