BERITAMAGELANG.ID - Angin kencang menyapu pemukiman warga di wilayah Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang, Jumat (07/12). Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
"Kejadian angin kencang ini terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. (Saat) Cuaca mendung disertai hujan deras," kata Camat Tempuran, Taryoko Marsinggih di lokasi kejadian.
Menurut Singgih, kejadian berlangsung cepat dan merusak sejumlah rumah warga.
"Data yang kami dapat empat titik terdampak, yakni wilayah Desa Girirejo, Desa Jogomulyo, Desa Banjaran, dan Desa Punduh," lanjut Singgih.
Singgih menuturkan, hanya satu rumah di Dusun Demesan Desa Girirejo alami rusak berat tertimpa pohon tumbang.
"Kerugian sekitar 20 juta karena beberapa rumah di dusun lainnya hanya rusak ringan di bagian atap tertiup angin," jelasnya.
Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Didik Wahyu Nugroho mengungkapkan kejadian angin kencang baru pertama kali terjadi.
"Salah satu antisipasi adalah waspada angin kencang. Pada musim hujan ini bencana angin kencang baru di Tempuran ini baru pertama kali terjadi," tutur Didik.
Pasca kejadian, BPBD Kabupaten Magelang langsung bergerak ke lokasi untuk kaji cepat, sekaligus melakukan penanganan.
"Bersama relawan, personil TNI Polri dan warga setempat, kita langsung giat pembersihan lokasi terdampak. Kita juga mengirim bantuan logistik dan material," kata Didik.
Masyarakat di sejumlah kecamatan seperti Kecamatan Salam, Kaliangkrik, Ngluwar, Muntilan, dan lainnya diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan di awal musim hujan seperti sekarang ini.
"Angin kencang biasanya terjadi di masa pergantian musim. Untuk itu masyarakat diimbau selalu waspada jika cuaca berubah cepat dari panas terik ke hujan," jelasnya.
Selain angin kencang, BPBD Kabupaten Magelang juga mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di perbukitan Menoreh, Lereng Gunung Merbabu dan Sumbing agar mewaspadai ancaman tanah longsor di musim hujan kali ini.
0 Komentar