Bersihkan Material Lumpur, Warga Secang Khawatirkan Banjir Susulan
22 Februari 2018 12:45Wahyu HidayatDilihat 2060 kali
Warga Secang membersihkan sisa luapan air irigasi yang dangkal
BERITAMAGELANG.ID - Paska terjangan banjjr pada rabu (21/02) petang, warga di tepi aliran irigasi Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mulai membersihkan rumah mereka. Meski tidak menimbulkan korban dan kerusakan, warga di antara saluran irigasi pertanian mulai resah dengan ancaman banjir susulan jika hujan deras kembali turun.
Keresahan itu diungkapkan Wawan (33 th) warga Secang Barat, Kecamatan Secang yang merupakan salah satu korban banjir luapan sungai irigasi saat ditemui Beritamagelang.id, Kamis (22/02) pagi. Meski tidak menimbulkan kerusakan, genangan air disertai lumpur dan sampah masih terlihat di sekitar rumah Wawan dan warga lainnya.
"Banjir terjadi pada Rabu malam (21/02) dengan diawali hujan deras sejak sore. Sekitar pukul 21.30 WIB air berwarna cokelat mulai masuk ke dalam rumah, dan puncaknya pada tengah malam, ketinggian air sudah mencapai lutut," jelas wawan.
Wawan mengungkapkan, banjir sudah sering terjadi setelah hujan deras, hal itu akibat dari saluran irigasi yang berada di antara pemukiman warga sudah mengalalami pendangkalan, serta banyaknya aliran sampah tersangkut pada pipa saluran PDAM. Akibat pendangkalan tersebut, setiap hujan deras, rumah rumah warga di sepanjang aliran irigasi Secang selalu terendam. Jika tidak segera dilakukan pengerukan, Wawan khawatir luapan air akan kembali masuk ke rumah, mengingat saat ini hujan deras masih sering mengguyur.
"Sangat diperlukan pengerukan pada saluran irigasi, mengingat dahulu tinggi permukaan air irigasi pertanian ini mencapai pinggang orang dewasa, namun kini hanya mencapai lutut saja," ungkapnya.
Beruntung, saat banjir datang ia bersama keluarganya sudah menyelamatkan barang ke lokasi yang lebih tinggi. Akibat luapan saluran irigasi tersebut sedikitnya delapan rumah warga di Desa Secang terendam air disertai lumpur dan sampah selama lebih dari empat jam. Luapan air irigasi juga mengakibatkan jalan utama Magelang ke Kabupaten Temanggung terendam dengan ketinggian 10 hingga 15 sentimeter.
Camat Secang Iwan Agus Susilo mengaku, untuk melakukan penanganan terhadap saluran irigasi tersebut, pihaknya telah berkoordinasi ke sejumlah pihak Pemerintah Kabupaten Magelang.
"Selain membutuhkan normalisasi dengan pengerukan, pihaknya juga membutuhkan bantuan karung untuk membuat tanggul darurat dari pasir di sepanjang aliran yang berdekatan dengan rumah warga. Di samping itu masih diperlukan upaya pemindahan saluran pipa PDAM yang melintang pada saluran air dan pemotongan sejumlah pohon perindang yang rawan roboh akibat tergerus aliran irigasi," jelas Iwan.
Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, Didik Wahyu Nugroho saat dihubungi Beritamagelang.id mengungkapkan, pihaknya telah melakukan kaji cepat di lokasi terkait musibah tersebut. Untuk penanganan selanjutnya, pada Kamis (22/02) BPBD sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Kabupaten Magelang dan langsung melakukan upaya pembersihan di sekitar lokasi bencana.
0 Komentar