BERITAMAGELANG.ID - Untuk sementara waktu Balai Konservasi Borobudur (BKB) tetap mempertahankan terpal (terpaulin) penutup stupa Candi Borobudur dari ancaman erupsi Gunung Merapi.
Sebelumnya BKB telah membuka terpal penutup Candi Mendut karena ada permintaan dari masyarakat.
"Namun untuk penutup stupa Candi Borobudur untuk sementara tetap dipertahankan," kata Kepala BKB Wiwit Kasiyati di Magelang, Senin (19/4/2021).
Selain itu, lanjut Wiwit, karena untuk Candi Mendut kemarin ditutup utuh semua bagian, sehingga pengunjung tidak bisa melihat candi. Tetapi Candi Borobudur pengunjung masih bisa melihatnya karena yang ditutup hanya bagian stupa dan lorong.
Selama stupa ditutup, selalu dilakukan penelitian apakah merusak batu atau tidak. Sementara ini memang tidak merusak cuma ada bagian-bagian yang tumbuh jamur, tetapi setelah diberihkan juga hilang. Sampai saat ini stupa masih ditutup.
"Sementara ini belum kami buka, tetapi nanti akan ada pertimbangan kembali dari kami," lanjutnya.
Di sisi lain, jika terjadi erupsi Merapi yang besar dan abunya sampai Candi Borobudur, maka akan butuh waktu lama untuk menutupnya kembali. Meskipun surat dari BPPTKG menyebutkan laju erupsi itu diperkirakan tidak akan sampai jauh, sehingga kemungkinan debu sampai Candi Borobudur juga kecil.
"Jadi memang nanti kami akan rapatkan kembali, kalau memang tutup stupa ini harus dibuka maka akan kami buka, tetapi kami ada dasarnya," katanya.
Ia menyampaikan BKB mempunyai standar operasional prosedur (SOP) selagi status Gunung Merapi Siaga maka penutup stupa tidak boleh dibuka. Tetapi SOP itu dibuat ketika periodik tahun 2010 yang 100 tahun sekali erupsi besar Merapi.
"SOP yang periodik empat tahunan belum kami buat, nanti barangkali di SOP itu akan dirinci untuk yang periodik 100 tahun seperti apa, yang periodik 4 tahunan seperti apa sehingga kami tidak berlama-lama menutup stupa Candi Borobudur," pungkasnya.
0 Komentar