BPBD Dorong KPU dan Bawaslu Petakan TPS di Daerah Rawan Bencana

Dilihat 1156 kali
Warga Desa Tuksongo saat melakukan simulasi pemungutan suara di Balkondes Tuksongo, Borobudur.

BERITAMAGELANG.ID - BPBD Kabupaten Magelang meminta KPU dan Bawaslu untuk memetakan tempat pemungutan suara (TPS) di daerah rawan bencana. Sebab pada pemilu 14 Februari mendatang dikhawatirkan terjadi bencana alam. Apalagi beberapa waktu ini, Gunung Merapi terus mengalami erupsi.


Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono menuturkan, sudah menyiapkan langkah antisipasi terkait dengan pemilu mendatang. Khususnya apabila terjadi bencana erupsi Gunung Merapi, tanah longsor, banjir bandang, maupun angin kencang.


Kendati begitu, yang saat ini perlu diwaspadai adalah di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi. Seperti Kecamatan Srumbung, Dukun, dan Sawangan. 


“Kalau nanti sudah ada potensi ancaman dan berbahaya, maka yang harus kita laksanakan adalah mitigasi bencana,” tegasnya, Jumat (2/2/2024).


Edi mengatakan, mitigasi bencana itu bisa berupa penyediaan tempat evakuasi sementara maupun akhir bagi masyarakat. Desa yang terdampak bencana, juga bisa ditampung oleh desa penyangga atau sister village. Pemkab pun memiliki sekitar 38 tempat evakuasi akhir (TEA) di sejumlah desa.


Namun, terkait dengan pemindahan TPS, hal itu menjadi kewenangan KPU. BPBD juga bakal mengerahkan anggotanya di setiap titik di daerah rawan bencana. Agar pelaksanaan pemilu pada 14 Februari mendatang bisa berjalan dengan lancar dan sukses. Untuk itu, dia meminta KPU dan bawaslu agar segera mengirimkan data TPS di daerah tersebut.


Edi menambahkan, BPBD pun telah bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk melakukan evakuasi. Apalagi masyarakat sudah paham langkah mitigasi yang akan dilakukan saat terjadi erupsi besar. 


“Saya hanya minta data TPS. Jumlah pemilihnya berapa dan tempatnya di mana,” tegasnya.


Kendati begitu, daerah rawan bencana tidak hanya bicara soal KRB III Gunung Merapi. Tapi juga daerah lain dengan ancaman bencana seperti angin kencang, banjir bandang, maupun tanah longsor, juga harus diwaspadai. 


“Apabila H-1 hujan dua jam berturut-turut, TPS di lokasi rawan itu kami beri rekomendasi untuk segera dipindahkan,” imbuhnya.


Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang, M. Habib Shaleh mengatakan, pihaknya sudah melakukan identifikasi ada 153 TPS di KRB III. Jumlah pemilihnya ada 30.944 orang. 


“Namun, data ini perlu kami fix-kan lagi dengan BPBD. Perkiraan sementara ada 153 TPS di KRB III,” sebutnya.


Dia menyebut, perlu berkoordinasi lebih lanjut dengan BPBD dan KPU terkait penyusunan skema terburuk apabila terjadi bencana di KRB III. Ada tiga kecamatan yang terdampak, yakni Kecamatan Srumbung, Dukun, dan Sawangan.


Ketua KPU Kabupaten Magelang Afiffuddin menambahkan, selain tiga kecamatan itu, ada kecamatan lain yang berpotensi terdampak erupsi Gunung Merapi. Seperti Muntilan, Salam, dan Mungkid. 


“Setiap desa di KRB III itu sudah ada bentuk kerja sama yang sifatnya permanen, yakni sister village. Kalau terjadi pada pemilu, sudah bisa diantisipasi,” ujarnya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar