BPBD Magelang Siap Antisipasi Dampak Deformasi Merapi

Dilihat 1325 kali
Gunung Merapi cerah dari PGM Babadan Kabupaten Magelang

BERITAMAGELANG.ID - Laju pertumbuhan kubah lava Gunung Merapi terus mengalami peningkatan. 


Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat sejak dinaikkan statusnya menjadi Siaga pada Kamis (5/11/2020) hingga hari ini deformasi Gunung Merapi mencapai 12 cm per harinya.


Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto mengungkapkan pihaknya telah mendapat konfirmasi dari BPPTKG terkait informasi deformasi dan aktivitas Merapi yang masih tinggi yakni gempa hybrid fase banyak yang mencapai 242 kali.


"Kemudian deformasinya tadi dinformasikan sekarang sudah mencapai 12 cm per hari,” ungkap Edy kepada wartawan di Tempat Pengungsian Desa Deyangan Kecamatan Mertoyudan, Sabtu (7/11/2020).


Edy menjelaskan deformasi Merapi cenderung mengarah ke sisi barat. Meski demikian sampai sekarang skenario pengungsian terkait bahaya erupsi belum berubah yakni masih tiga desa dengan sembilan dusun. Namun demikian pihaknya tidak mengabaikan 16 desa di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III yang lain.


Berdasar informasi tersebut, lanjut Edy, pihaknya merespon dengan melakukan antisipasi dan kesiapan, salah satunya mengaktifkan program pengungsian desa bersaudara atau sister village. 


Selain itu BPBD juga telah melakukan sosialisasi ke masyarakat melalui kepala desa di kawasan rawan bencana erupsi Merapi. Bahkan jika kondisi Merapi semakin meningkat, BPBD Kabupaten Magelang pun siap melakukan evakuasi terhadap masyarakat. 


"Untuk mengambil langkah-langkah yang tepat. Jika harus diungsikan segera ungsikan, kita sudah siap," tegasnya.


BPPTKG menjelaskan deformasi tersebut ditunjukkan dengan adanya pemendekan jarak tunjam sekitar 3 cm yang terlihat dari metode atau alat untuk mengukur pertumbuhan kubah lava Electronic Distance Measurement (EDM) per 2 Oktober 2020. 


Penggelembungan tersebut terjadi akibat dorongan aktivitas vulkanik di dalam perut Merapi.


Berdasarkan data BPPTKG Jumat (6/11/2020) sejak tengah malam hingga pukul 06.00 WIB terdapat 9 kali guguran dengan durasi rata rata 14 hingga lima puluh tujuh detik, sedangkan hembusan mencapai 8 kali dengan durasi 6 sampai 13 detik. Selain itu kegempaan fase banyak mencapai 78 dan vulkanik dangkal 11 kali.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar