Bupati Magelang: Virus Corona Harus Dilawan Bersama

Dilihat 2009 kali
Bupati Magelang Zaenal Arifin dalam konferensi pers terkait antisipasi Covid-19

BERITAMAGELANG.ID - Pemerintah Kabupaten Magelang bergerak cepat mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19), salah satunya dengan menunda berbagai agenda publik dan meliburkan semua jenjang pendidikan. 


Menyusul satu dari dua pasien dalam pengawasan (PDP) warga Kabupaten Magelang dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Keduanya saat ini masih dalam perawatan RSUD Tidar Kota Magelang. 


"Secara medis pasien semakin baik namun hasil laboratorium dinyatakan positif," kata Bupati Magelang Zaenal Arifin di ruang Command Center Komplek Setda setempat, Minggu (15/3/2020). 


Menurutnya, untuk mengatisipasi banyak hal, pihaknya telah mengambil sejumlah langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus jenis baru covid-19 itu. Salah satu upaya adalah dengan meminimalisir keramaian yang melibatkan masyarakat, termasuk seluruh agenda HUT Kota Mungkid ditunda hingga batas waktu yang tidak ditentukan.


Demikian pula di sektor pendidikan, Pemkab Magelang juga meliburkan siswa untuk belajar dirumah selama 14 hari sebagai antisipasi penyebaran virus yang begitu cepat.


Hal Ini, menurut Zaenal, merupakan ikhtiar bersama dalam membendung penyebaran wabah covid-19. 


Dalam upaya itu pihaknya berharap agar rekan wartawan dapat memberikan informasi positif dan menyejukan sehingga tidak menambah keresahan masyarakat. 


"Si anak nakal yang namanya virus corona harus kita perangi bersama, musuh kita bersama," ajaknya.


Terkait upaya lokalisir lingkungan tempat tinggal positif corona, Pemerintah Kabupaten Magelang masih melakukan kajian melalui rapat semua unsur terkait pada Minggu (15/3/2020). Hasil rapat itu untuk mencari langkah pencegahan agar virus tidak meluas, apakah perlu dilakukan isolasi atau lainnya.


Karena menurut Zaenal yang terpenting tugas pemerintah adalah menyembuhkan yang sakit dan melindungi yang sehat.


Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Retno Indriastuti menambahkan, pihaknya terus melakukan pelacakan atau 'tracking' kontak dengan pasien. Meski demikian hingga saat ini pihaknya belum mengetahui jumlahnya karena proses pendataan masih berlangsung.


"Kita masih mendata lingkungan terdekatnya, keluarganya, tetangga, dan siapa saja yang berhubungan dengan yang bersangkutan," kata Retno.


Retno menuturkan, dari hasil pengamatan saat ini belum ada indikasi Covid-19, namun di Kabupaten Magelang terdapat 14 orang dalam pengawasan (ODP) yang baru pulang dari negara-negara terjangkit Corona.


Bersama Puskesmas, Dinkes juga terus melakukan pengamatan dan edukasi kepada yang bersangkutan. Selama dalam pengawasan itu yang bersangkutan harus berada di dalam rumah selama 14 hari guna memantau masa inkubasinya. 


Ditambahkan, jika yang bersangkutan merasakan batuk pilek sesak nafas harus segera melaporkan kepada petugas kesehatan setempat untuk segera ditindaklnjuti.


"Yang bersangkutan juga lapor pada Puskesmas setiap hari suhu tubuhnya berapa," pungkasnya.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar