Kabupaten Magelang Surplus Cabai

Dilihat 2579 kali
Asisten Pemerintahan Setda Kabupaten Magelang Drs. Eko Triyono menandatangani perjanjian kerjasama program pengendalian inflasi komoditas cabai dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Hamid Ponco Wibowo SE., MM

BERITAMAGELANG.ID - Pemerintah Kabupaten Magelang menandatangani kerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah tentang Program Pengendalian Inflasi Komoditas Cabai di Kabupaten Magelang. Selain itu juga dilakukan peresmian gudang cabai di Desa Giri Kulon Kecamatan Secang Kabupaten Magelang, Selasa (06/11).

Penandatangan kerjasama dilakukan Bupati Magelang diwakili Asisten Pemerintahan Setda Kabupaten Magelang Drs. Eko Triyono. Dalam kesempatan tersebut ia memaparkan potensi produksi cabai Kabupaten Magelang tersebar di 19 kecamatan dengan luas areal mencapai 4.500 hektar. Lokasi tersebut berada di ketinggian antara 300 sampai 1.200 mdpl.

"Lokasi pada kawasan dataran tinggi berada di lereng Gunung Merbabu meliputi Kecamatan Pakis, Grabag dan Sawangan. Serta kawasan lereng Gunung Sumbing meliputi Kecamatan Windusari, Kajoran, dan Kaliangkrik," jelasnya.

Lebih lanjut Eko Triyono juga menjelaskan produksi cabai di Kabupaten Magelang baik cabai merah, kriting atau rawit merah tidak merata sepanjang tahun.

"Biasanya berkurang di musim hujan, yang menyebabkan harga tinggi, dan berlebihan di musim kering kemarau mengakibatkan harga jatuh. Kapasitas produksi cabai pada tahun 2017 sejumlah 30.624 ton sehingga dengan asumsi kebutuhan cabai di Kabupaten Magelang dengan kebutuhan perkapita per tahun sejumlah 6.000 ton maka Kabupaten Magelang mengalami surplus cabai sebesar 24.624 ton per tahun atau per hari surplus 67,46 ton," ungkapnya.

Permasalahan yang dihadapati petani cabai di Kabupaten Magelang, menurut Eko diantaranya investasi cabai dirasakan untuk petani cukup mahal.

"Dimana untuk cabai rawit merah per hektar investasi yang dibutuhkan 49.870.000 dengan price evenprains 9.500 per kilogram, sedangan cabai kriting investasi yang dibutuhkan 51.250.000 dengan BEP 8.209 per kilogram," paparnya.

''Saya melihat data kami di Kabupaten Magelang cabai kisaran harga sekitar antara 20 sampai 30 ribu itu untuk cabai merah dan rawit. Kalau kita lihat BEPnya tentu sekarang petani atau kelompok bisa tersenyum jadi udah di atas BEP, kalau di Semarang memang kisaran harga 25-26 ribu," imbuh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Hamid Ponco Wibowo SE., MM.

Hamid menambahkan, ketika surplus tetapi tidak bisa menyalurkan, maka Bank Indonesia bekerja sama dengan pihak terkait membangun gudang penyimpanan cabai ketika ada panen besar.

"Ketika kita ada panen raya dan sebagian tidak tersalurkan bisa disimpan di sini, dan ada suatu alat yang bisa menunda masa simpan, itu bisa sampai 2 bulan tidak mengalami penyusutan jadi kalau selama ini cabai 1 hari sudah menyusut tetapi kalau kita masukan ke gudang ini bisa mencapai 2 bulan. Sebut saja ini upaya kami dan dibantu dengan dinas terkait sehingga nanti harga panen kita besar tidak perlu jual semua tetapi cukup kita jual seperlu kebutuhanya, dan sisanya dijual kembali dengan harga yang relatif sama dan ini upaya kami di Jawa tengah agar harga stabil dan tidak menimbulkan inflasi," tandasnya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar