BERITAMAGELANG.ID - Bank Jateng Borobudur Marathon (BJBM) 2025 yang diselenggarakan untuk kesembilan kalinya pada Minggu (16/11) berlangsung meriah. Sebanyak 11.500 peserta lari dari berbagai daerah bersemangat menempuh rute dengan start dari Taman Lumbini Borobudur. Namun, kemeriahan ajang ini tak hanya dari sisi atlet, melainkan juga dari sambutan antusias masyarakat Kabupaten Magelang dengan atraksi cheering yang menghidupkan sepanjang rute lari.
Salah satu titik semarak adalah di SMP Negeri 2 Mungkid, Kabupaten Magelang. Sekolah ini telah melakukan persiapan intensif selama tiga bulan untuk menyambut kedatangan para pelari kategori Marathon 42,195 km dan Half Marathon 21,1 km.
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Mungkid, Anita Herdiawati, mengungkapkan persiapan matang yang dilakukan anak didiknya.
"Anak-anak membentuk tim dari kesiswaan dan Pramuka, mereka latihan seminggu dua kali," terang Anita.
Pelari marathon yang start pada pukul 04.30 WIB sudah mulai melintasi SMPN 2 Mungkid sekitar pukul 05.00 WIB. Mereka disambut dengan atraksi cheering yang kaya budaya. Sambutan tersebut meliputi paduan suara di atas panggung berjenjang diiringi tabuhan drum, sorak sorai siswa dan warga dengan balon tepuk, hingga penampilan tarian Topeng Ireng yang enerjik. Suara kembang api yang sesekali terdengar turut menambah suasana semakin meriah dan membakar semangat.
Di tengah keramaian tersebut, terlihat pula sosok aktor Indonesia, Ibnu Jamil, yang turut menjadi magnet. Ibnu Jamil tampak berinteraksi langsung dengan tim cheering SMPN 2 Mungkid. Dengan sikap yang ramah dan energik, ia tidak hanya menyapa para siswa yang beratraksi, tetapi juga warga sekitar yang memadati pinggir lintasan. Kehadirannya menambah semangat dan kegembiraan di titik cheering ini, menjadikannya salah satu momen yang paling dinantikan dan difoto oleh warga maupun pelari.
"Mudah-mudahan para pelari tambah semangat, dan suatu saat nanti ingin dapat kembali ke Kabupaten Magelang tercinta," harap Anita.
Kepala Sekolah SMPN 2 Mungkid ini juga menyampaikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang serta para guru yang telah mendampingi anak-anak berlatih.
Atraksi cheering di sepanjang rute ternyata menjadi magnet dan motivasi tersendiri bagi para pelari. Siska, pelari asal Yogyakarta, adalah salah satunya. Tahun sebelumnya ia mengikuti kategori Half Marathon namun tidak melewati SMPN 2 Mungkid. Demi menyaksikan langsung keseruan cheering sekolah tersebut, tahun ini Siska memberanikan diri mengambil kategori Marathon.
"Saat ini memberanikan diri ikut Marathon termotivasi pengen melewati cheering SMP Negeri 2 Mungkid. Cukup lama tadi berhenti 1 menitan sampai naik meja ikut seru-seruan sama mereka," ungkap Siska.
Meskipun rute baru Half Marathon BJBM 2025 kini melewati sekolah tersebut, hal itu tidak mengurangi semangat Siska untuk tetap finish strong di kategori Marathon.
Selain tim cheering yang terpilih, antusiasme warga sekitar juga tak kalah tinggi. Di sepanjang rute, banyak warga terlihat menyambut pelari, bahkan melakukan high five yang disambut hangat.
Fajar, warga Rambeanak, sengaja datang bersama keluarganya untuk menyaksikan dan memberi semangat. Menurutnya, acara ini menjadi hiburan tersendiri karena diselenggarakan pada hari libur.
"Saya bersama anak saya, tadi anak saya minta salaman dan tos disambut ramah dengan pelarinya," cerita Fajar dengan senang.
Kemeriahan dan sambutan hangat ini menunjukkan bahwa cheering pada event Bank Jateng Borobudur Marathon memiliki manfaat ganda, yaitu meningkatkan semangat dan daya juang para pelari, serta menjadi wadah bagi masyarakat lokal untuk berpartisipasi aktif, menampilkan budaya, dan menciptakan hiburan yang positif bagi warga.
0 Komentar