Christanti Zaenal Arifin Dikukuhkan Jadi Bunda Genre Kabupaten Magelang

Dilihat 1197 kali
BERITAMAGELANG.ID - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang, Christanti Zaenal Arifin dikukuhkan menjadi Bunda Genre oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) atas peran dan partisipasi aktif dalam upaya peningkatan sumber daya manusia berkualitas, khususnya dalam mencegah stunting.

"Saya Christanti Handayani Zaenal Arifin Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang mengucapkan terima kasih kepada BKKBN yang telah mengukuhkan kami sebagai Bunda Genre Kabupaten. Ini akan menjadi tugas kami dalam upaya mencegah pernikahan dini dan upaya pencegahan serta penurunan Stunting khususnya di Kabupaten Magelang," ucap Christanti usai pengukuhan Bunda Genre di Hotel Heritage, Surakarta, Kamis (23/12).

Ia juga meminta dukungan semua pihak agar tugasnya bersama Pemerintah Kabupaten Magelang bisa berjalan baik dan berhasil optimal.

Bunda Genre Jawa Tengah, Atikoh Ganjar Pranowo berpesan, penanganan stunting harus dilakukan dari hulu.

"Yang pertama tidak ada sex pranikah, yang kedua pendewasaan usia nikah. Tidak ada pernikahan dini atau usia anak. Dan yang ketiga no drugs atau anti narkoba. Berbicara penanganan stunting, maka ketiga hal ini juga harus dilakukan sejak dari PAUD kemudian remaja. Ketika ketahanan remaja itu kuat, maka negara juga akan kuat," ujar Atikoh.

Atikoh mengingatkan, setiap istri kepala daerah/wilayah pasti memiliki privilege (hak istimewa) dan banyak sekali memiliki jabatan fungsional, seperti Bunda PAUD, Ketua Tim Penggerak PKK dan lain-lain. Namun, dari setiap privilege yang didapat juga dituntut responsibility (tanggung jawab) karena jabatan yang diemban oleh kepala daerah/wilayah merupakan sebuah amanah.

"Jadi kita tidak bisa ongkang-ongkang, tetapi bagaimana kita bisa memberdayakan diri kita untuk masyarakat," tutur Atikoh.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menjelaskan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita karena kekurangan gizi terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan, yang ditandai dengan tumbuh pendek yang mempengaruhi tumbuh kembang otak. Penderita stunting umumnya rentan memiliki kecerdasan di bawah normal, serta produktivitas rendah.

Berdasarkan data prevalensi stunting di Indonesia tahun 2019 27,67 persen, sedangkan di Jawa Tengah mencapai 27,68 persen.

"Saya percaya Bunda Genre sebagai ibu mampu berperan secara optimal mengantar remaja menjadi calon orang tua, dan calon ibu untuk bisa melahirkan anak berkulitas guna mewujudkan Indonesia emas bebas stunting," ungkap, Hasto Wardoyo.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar