BERITAMAGELANG.ID - Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang yang berada di lereng Gunung Merbabu, merupakan desa yang kaya sumber mata air bersih. Setidaknya ada 19 sumber mata air yang teridentifikasi, hanya saja kekayaan sumber mata air melimpah tersebut, belum dioptimalkan untuk kebutuhan warga.
"Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Wonolelo, sebagian besar mengalirkan air bersih dari daerah lain, yakni Desa Klakah, Kecamatan Selo, Bayolali, karena memang lokasi sumber mata airnya lebih tinggi," ujar Kepala Dusun Windusabrang, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Magelang, Suswanto, saat melihat sumber mata air Tuk Sembilan di dusun setempat, Kamis (22/5/2025).
Menurut Suswanto, kebutuhan air bersih untuk warganya, mengambil sumber mata air dari Klakah, dengan cara menyalurkan air menggunakan pipa (pralon) yang disambung dan diberi pengaman kawat baja sebagai penahan. Pipa-pipa air tersebut melintas di atas jalan yang menghubungkan ke dua daerah.
"Meski air dari daerah tetangga, namun penggunaan air diperoleh secara gratis," jelasnya.
Sedangkan sumber mata air yang melimpah di Desa Wonolelo, baru dimanfaatkan warga jika terjadi kemarau panjang, dimana sumber air dari luar daerah mulai berkurang, maka warga baru memanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, dengan cara mengambil air menggunakan jerigen yang diangkut pakai kendaraan, baik roda empat maupun roda dua.
Kepala Desa Wonolelo, M. Marpomo menambahkan, identifikasi dan konservasi sumber mata air untuk kehidupan, terus dilakukan warga desanya. Setidaknya ada sekitar 19 sumber mata air yang ada di desa lereng Gunung Merbabu tersebut. Keberadaannya dijaga dan dipelihara, termasuk penanaman pohon aren di lokasi sumber air.
Desa yang berbatasan antara Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang adalah Desa Wonolelo dan Desa Klakah. Desa Wonolelo berada di Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, sementara Desa Klakah berada di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Kedua desa ini berbatasan langsung dan menjadi lokasi wisata alam, seperti Air Terjun Kedung Kayang dengan kaya akan sumber mata air, dan terletak di antara kedua desa tersebut.
Jumlah wrga Desa Wonolelo ada sekitar 7.000 jiwa dari total 2.000 Kepala Keluarga (KK), dan mayoritas sebagai petani sayuran dan buah-buahan. Untuk kebutuhan air bersih, memanfaatkan sumber mata air yang ada di desa maupun mengambil air dari daerah lain, yakni sumber air dari Desa Klakah, Selo, Boyolali, atau sumber dekat air terrain Kedung Kayang Desa Wonolelo.
Kabid Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (PSPKLH) pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang, Uswatun Wulandari menambahkan, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, diajukan mewakili Kecamatan Sawangan dalam verifikasi Desa Gemar Mengelola Sampah (De Gemes) Kabupaten Magelang. Ada 21 desa yang bersaing untuk mendapatkan penghargaan bergengsi tentang pengelolaan sampah dan lingkungan dari Pemerintah Kabupaten Magelang.
"Ada beberapa kategori dalam verifikasi oleh tim dari DLH Kabupaten Magelang, diantaranya anggaran desa untuk pengelolaan sampah, kebijakan pengelolaan lingkungan, konservasi air, sanitasi, pemanfaatan lingngan, penghijauan, inovasi dan lainnya. Harapannya, ada desa yang warganya berbudaya lingkungan bersih, ramah lingkungan dan sadar bersih lingkungan," pungkasnya.
0 Komentar