Disparpora Kenalkan "Iket Jingkengan" Khas Magelang Melalui Pelatihan

Dilihat 1852 kali
Peserta pelatihan serius membuat Iket Jingkengan Khas Magelang

BERITAMAGELANG.ID - Pagi itu berbagai motif kain iket batik digelar di Pendopo TIC Borobudur. Beberapa kain tersebut sudah dipotong dan dilipat sedemikian rupa sehingga membentuk lipatan-lipatan yang sangat kecil dan halus. Di antara kain tersebut juga terlihat dijahit menggunakan tangan secara melingkar.


Itulah sekilas gambaran terkait kegiatan Pengembangan Kompetensi SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tingkat Dasar dalam pelatihan pembuatan "Iket Jingkengan" oleh Disparpora Kabupaten Magelang pada 25-26 November 2021.


“Kegiatan ini tentunya berhubungan dengan ekonomi kreatif, pengembangan ekonomi serta pengembangan potensi SDM pariwisata ekonomi kreatif di sektor fashion," kata Anis Latifah, Kepala Seksi Kelembagaan Disparpora Kabupaten Magelang di sela acara.


Kegiatan pelatihan pembuatan Iket Jingkengan tersebut menurutnya karena nantinya produk tersebut akan menjadi ciri khas Kabupaten Magelang di bidang fashion.


Anis menjelaskan, melalui kegiatan tersebut sudah selayaknya budaya yang ada di Kabupaten Magelang harus diberdayakan secara maksimal untuk menunjang potensi kepariwisataan berbasis budaya lokal.


“Kebetulan sektor fashion itu sekarang menjadi subsektor ekonomi kreatif yang nantinya akan masuk di pariwisata. Dan kita mengembangkan di sisi budayanya yaitu tentang pembuatan Iket Jingkengan ini," lanjutnya.


Ia mengatakan output dari pelatihan itu juga termasuk dalam rangka peningkatan ekonomi kreatif dalam bidang suvenir atau oleh-oleh di Kabupaten Magelang.


“Para pelatihnya ini kita datangkan dari Yogyakarta yang tahu betul bagaimana membuat iket. Termasuk ada praktisi dari Kabupaten Magelang, Dedi Panggung yang sudah mahir dalam bidangnya," jelasnya.


Anis berharap, sebanyak 45 peserta itukan yang nantinya akan menjadi pelatih dengan menularkan ilmunya di lingkungan masing-masing, sehingga Iket Jingkengan bisa menjadi ciri khas iket di Kabupaten Magelang.


“Peserta sebanyak 45 orang, termasuk di sini kami libatkan generasi milenial. Kami sebagai staff Disparpora juga ikut belajar ini," terangnya.


Dedi Panggung Suprabowo, salah satu narasumber mengatakan iket yang dibuat tersebut berbeda dari iket pada umumnya. Bukan gaya Yogyakarta maupun Surakarta.


“Ini kita mengaplikasikan bagaimana orang dulu memakai iket. Namun kalau sekarang memakai iket secara manual kan ribet. Makanya kita buat iket yang langsung pakai. Uniknya ini bukan gaya Yogyakarta maupun Surakarta. Ini gaya Magelang," kata Dedi.


Iket Jingkengan tersebut menyerupai blangkon namun di belakang kepala tidak terdapat "Monthol" atau benjolan seperti pada umumnya blangkon yang ada. Dan modelnya juga lebih sederhana.


"Dulu ini merupakan permintaan dari Kepala Disparpora. Beliau menginginkan ada iket yang berciri khas Kabupaten Magelang sehingga dapat digunakan oleh ASN juga di setiap tanggal 22," lanjutnya.


Dedi berharap seluruh peserta nantinya dapat membuat Iket Jingkengan dengan baik walaupun masih dalam tingkat dasar. Terlebih nantinya Iket Jingkengan tersebut dapat dipasarkan dan dapat meningkatkan perekonomian peserta.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar