Pemandangan Alam Bukit GG Menghipnotis Wisatawan

Dilihat 4933 kali
Bupati Magelang Zaenal Arifin dan istrinya Crihstanti Zaenal Arifin berswafoto di Bukit GG Dusun Kobar Desa Kalirejo Salaman Kabupaten Magelang

BERITAMAGELANG.ID - "Jiro Jiro, ayo podo dolan karo bocah Kobar. Apik asyik" (Satu dua, satu dua, ayo main sama anak-anak Kobar. Bagus, asyiknya). 


Sepenggal syair Jawa itu terlontar dari kumpulan anak-anak puncak Bukit Grhanda Garden (GG) Dusun Kobar Desa Kalirejo Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang. 


Suara anak-anak itu bergema ke setiap tebing Bukit Menoreh. Mata mereka memancarkan ceria, bersatu dengan alam indah Gunung GG.


"Saya ingin jadi Polisi," kata salah satu anak antusias saat menjawab pertanyaan dari Bupati Magelang Zaenal Arifin ketika mengunjungi ekowisata Bukit GG, Rabu (26/6).


Bupati Magelang, Zaenal Arifin beserta isteri yang menyempatkan diri berswafoto saat berkunjung tampak terpesona dengan panorama indah wisata bukit GG tersebut. 


"Viewnya cukup bagus, luar biasa," ungkap Zaenal, mengagumi pemandangan dari salah satu gardu pandang di Bukit GG.


Tidak hanya anugerah luar biasa, menurut Zaenal destinasi Bukit GG ini juga merupakan simbol kebersamaan masyarakat Kalirejo.


"Masyarakat dapat guyub rukun, dan di sinilah kegotongroyongan ini telah hadir di tengah masyarakat bersama-sama untuk membangun potensi yang ada di desa Kalirejo," imbuhnya. 


Sejak dibuka Lebaran kemarin, tempat wisata baru Bukit GG telah mencuri perhatian wisatawan. Tempat wisata tersebut menawarkan pesona keindahan alam dari atas bukit.


Kepala Desa Kalirejo, Agus Prasetya, mengatakan, proses penataan Bukit GG berlangsung sejak awal 2018.


"Kita mendatangkan orang IEC (para penggerak wisata), kemudian dibuatlah wisata GG ini yang berbasis masyarakat. Jadi kita juga invest saat itu, dengan masyarakat bekerja di sini, mereka digaji 60 ribu rupiah per hari, tetapi nanti mereka juga akan membawa pring petung (bambu) untuk mendirikan wisata ini," ujar Agus.


Pada tiga bulan pertama, investasi untuk menata wisata ini menelan dana sekitar Rp. 50 juta. Tempat wisata GG ini juga diinisiasi oleh BUMDes.


Nama Gege (GG) terdengar unik dan asing. Bagi warga setempat GG memiliki arti tanah tak bertuan peninggalan zaman Belanda.


"Jadi tanah ini memang tak bertuan dan merupakan peninggalan zaman Belanda," jelasnya.


Wisata GG berjarak 13 km dari Candi Borobudur, dan 3 km dari jalur utama ke Kabupaten Purworejo.


Tidak hanya menawarkan pemandangan yang sangat indah, dari atas bukit GG wisatawan juga dapat menikmati sunrise dan sunset serta Gunung Sumbing dan pedusunan di bawahnya.


"Selain sunrise, kita juga memfasilitasi spot-spot selfie yang cukup menarik serta gardu pandang dengan ketinggian kurang lebih 15 meter dari puncak bukit GG. Ke depan kita juga akan menggandeng masyarakat sekitar untuk menjajakan produk-produk jajanan asli dari desa, seperti tiwul dan sebagainya. Wisatawan juga tidak dikenai biaya, namun bisa memberi seiklasnya saja," ungkap Agus.


Kearifan lokal yang tersimpan adalah senyum ramah warga lereng perbukitan Menoreh ini. Saat matahari mulai terbenam, anak-anak Bukit GG akan pulang dan usai bersekolah mereka akan kembali bermain sambil menyapa setiap wisatawan yang datang.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar